25 radar bogor

Angkot Modern Tetap Jalan, Supir Kembali Protes. Pemerintah Juga harus Mengerti Keadaan Kami!

Para supir angkot saat menyampaikan penolakan terhadap dioperasikannya kembali Angkot Modern, di Dishub Kota Bogor, Selasa (13/11/2018).

BOGOR – RADAR BOGOR, Angkutan Kota modern atau angkot modern yang sempat diberhentikan sementara oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, hari ini telah kembali beroperasi di Trans Pakuan Koridor (TPK) 4 jurusan Ciparigi – Ciawi, Selasa (12/11/2018).

Namun, kembali beroperasinya angkot modern yang dilengkapi WiFi dan  AC itu, masih belum diterima sejumlah supir angkot terutama para supir angkot 01 jurusan Ciawi-Baranangsiang dan angkot 09 jurusan Sukasari-Warung Jambu.

Kepala Bidang (Kabid) pada Dishub Kota Bogor, Jimmy Hutapea mengatakan, sejak jam 08.00 pagi tadi sudah kembali mengoperasionalkan angkot TPK 4 sejumlah enam unit dan sejauh ini bisa berjalan kondusif sampai siang.

Ia mengakui, sempat ada beberapa aspirasi untuk meminta dihentikan dulu, sampai dengan adanya kesepakatan pertemuan supir angkot konvensional dengan DPRD.

“Kami sudah menyampaikan, untuk diskusi silakan saja dilakukan di kantor Dishub, tapi untuk operasional di lapangan izinkanlah kami untuk tetap mengawal ini berjalan sesuai dengan tugas yang diberikan kepada kami,” bebernya.

Jika ingin melakukan aksi, sambung Jimmy, silakan saja namun jangan ganggu operasional. Saat ditanya apakah angkot modern besok (hari ini, red) akan tetap berjalan ketika supir angkot konvensional melakukan aksi lagi, Jimmy mengatakan masih menunggu keputusan dari pimpinan.

“Kan prinsipnya kalau kami, melaksanakan perintah saja. Jika perintah pimpinan berhenti ya kami berhenti, jika lanjut ya kami lanjut. Pengamanan pun menerjunkan sekitar 60 personil, melibatkan TNI, Polri, dan dari Organda,” ujarnya.

Penolakan ini merupakan kali kedua, sebelumnya pada Selasa (30/10) para supir angkot konvensional telah melakukan protes dengan mendatangi kantor Dishub Kota Bogor.

Sebelumnya, saat angkot modern sampai di Ciawi, para supir sudah menunggu dan diduga akan melakukan perusakan. Tetapi, dikarenakan ada pengamanan dari Dishub, kepolisian dan TNI, aksi tersebut akhirnya tidak terjadi dan para supir diarahkan untuk melakukan mediasi di kantor Dishub Kota Bogor.

“Sebelum ada audiensi disposisi antara kami dengan dewan DPRD, kami ingin Angkot Modern jangan dulu berjalan,” tegas salah satu supir angkot 01 usai mediasi di kantor Dishub Kota Bogor, Dudung.

Ia mengatakan, aspirasi para supir masih tetap sama seperti sebelumnya. Menurutnya, dengan kehadiran angkot modern para supir merasa sangat dirugikan. Lebih lanjut ia mengatakan, dirinya bersama para supir sudah melayangkan surat secara resmi ke DPRD. Namun, belum ada jawabannya. “Kata Dewan nanti akan ada disposisi untuk kami. Jadi masih nunggu kapan waktunya,” jelasnya.

Dudung menambahkan, adanya aspirasi seperti ini bukan berarti para supir menghambat pembangunan atau penataan transportasi oleh pemerintah, tetapi sebaliknya para supir justru sangat setuju jika ada penataan angkot untuk menjadi lebih baik ke depannya.

“Pemerintah juga harus mengerti keadaan kami. Dulu dinas itu hanya menginformasikan konversi 3:1 yakni dari angkot ke bis.Tapi, sekarang kenapa konversinya 3:2 dari angkot ke angkot lagi. Jadi karena mediasi tadi jawabannya mengambang, ya kami pasrahkan ke masing – masing para supir. Artinya, jika angkot modern tetap berjalan dan di lapangan terjadi hal – hal yang tidak diinginkan, itu bukan tanggung jawab kami, karena kami sudah diserahkan ke masing – masing supir maupun pemilik angkot,” kata Dudung yang juga sebagai perwakilan para sopir untuk menjembatani persoalan tersebut kepada Dishub Kota Bogor.

Sementara itu, Kasi Angkutan Dalam Trayek Dishub Kota Bogor, Ari Priyono menegaskan, berdasarkan hasil rapat dan keputusan pimpinan angkot modern harus tetap berjalan. “Hasilnya tadi ya jalan bareng. Artinya angkot modern berjalan, angkot konvensional juga berjalan,” ungkap Ari.

Terkait dengan antisipasi di lapangan, Ari mengaku nanti akan dibahas terlebih dahulu dengan pimpinan Dishub Kota Bogor. “Nanti dirapatkan dulu dengan pimpinan bagaimana keputusannya. Kami hanya menjalankan saja apa yang diputuskan pimpinan,” pungkasnya.(cr4)