RUMPIN-RADARBOGOR, Rasa takut membayangi warga ketika itu saat menyusuri jembatan sasak yang merupakan sarana penyebrangan, menghubungkan dua desa di Kecamatan Parungpanjang dan Rumpin. Pasalnya, alas jembatan hanya terbuat dari papan dan ditopang bambu itu sempat ambruk tergerus aliran air kali Cimanceri.
Pantauan Metropolitan , siang tampak ratusan orang melewati jembatan Penyemir Kampung Saningking RT 01/02 Desa Cikuda, Kecamatan Parungpanjang. Sementara, jembatan di kali Cimanceri terdapat 3 (Tiga) jembatan sasak yang taklayak menjadi sarana warga.
Sarana penyeberangan ini merupakan sarana bagi masyarakat untuk mengakses baik untuk ke wilayah perkotaan yaitu, Kabupaten Tangerang, berbelanja, atau perki bekerja. Jembatan ini juga merupakan akses utama para pelajar yang tiap pagi dan siang melintasi jembatan ini untuk menuju sekolahnya di Kecamatan Parungpanjang.
”Selain itu, jembatan ini juga dilintasi oleh masyarakat, sehingga pernah ada dari mereka yang terperosok dan jatuh bersama sepeda motornya ke dasar kali Cimanceri. Waktu itu belum ada papannya, yang namanya bambu makin lama makin rapuh, jadi pas di injak bambunya patah,” ujar Nilam Cahya (35) Warga Desa Mekarsari di lokasi.
Nilam mengatakan, kalau jembatan ini baru dua tahunan di perbaiki oleh warga dengan bergotong royong, dan dananya juga dari suwadaya masyarakat.
“Kalau untuk perbaikannya warga menaruh kotak amal. Kalau tidak begitu jembatannya cepet rusak. Apalagi musim hujan, arus air dari kali besar bahkan, naik hingga ke pelataran rumah,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Desa Cikuda Samyani mengatakan, warga Desa Cikuda yang menggunakan sarana jembatan Panyemir itu ada tiga Kampung, kalau di hitung sekitar kurang lebihnya ratusan Kepala Keluarga (KK) yang berdekatan dengan jembatan tersebut.
“Jembatan setinggi 15 meter dengan panjang 40 meter dan lebar 1,5 Cm ini sudah kita ajukan setiap tahunnya dalam musrembang Kecamatan belum juga di acc. Jembatan itu adanya di perbatasan, untuk pembangunannya itu sebelah masuk Desa Cikuda dan sebelah lagi masuk Desa Mekarsari,” imbuhnya.
Terpisah, Kepala Desa Mekarsari Satibi mengatakan, iyah memang jembatan itu kondisi saat ini sudah tidak layak lagi. Padahal perkembangan wilayah dengan di topang infrastruktur jembatan yang layak bisa mendorong kemajuan wilayah.(sir/c/mam)