25 radar bogor

Tak Ingin Seperti Yugoslavia dan Suriah, Publik Harus Sadar Pancasila

Dua anggota ISIS saat mengibarkan benderanya. Ideologi radikalisme yang dibawa ISIS kini sudah menyebar ke Indonesia. (AFP)

JAKARTA-RADAR BOGOR Komunitas Bela Indonesia (KBI) menggelar pelatihan yang berorientasi untuk memantik kesadaran publik terhadap pentingnya ideologi pemersatu, yakni pancasila. Karena membangun kesadaran publik terhadap bangsa dan negaranya bukan hanya tugas pemerintah semata.

“Tentu ini tugas kita semua sebagai anak bangsa yang tak ingin Indonesia menjadi seperti Yugoslavia atau Suriah,” pungkas Koordinator KBI Anick HT kepada JawaPos.com, Minggu (11/11).

Jubir Pancasila
Pelatihan Jubir Pancasila di Palembang, diikuti oleh berbagai kalangan dari berbagai macam latar belakang dan kepercayaan. (KBI for JawaPos.com)
Menurut Anick, pelatihan yang digarapnya itu sudah didesain sedemikian rupa dengan satu buku rujukan utama yang berjudul Rumah Bersama Kita Bernama Indonesia, yang ditulis oleh Denny JA dan Tim. Karean itu pelatihan ini pun digelar di 25 provinsi dan melibatkan peserta dari seluruh daerah di Indonesia.

Karena itu, KBI sudah menyiapkan seluruh materi, baik isu maupun skill, berupa slide power point maupun dalam bentuk serial video, untuk dimanfaatkan oleh khalayak yang hendak mengadakan pelatihan sejenisnya.

“Semua kerangka acuannya sudah disiapkan dan beberapa materinya juga sudah dibukukan,” imbuh Anick.

Diketahui, Palembang menjadi kota ke-16 terselenggaranya Pelatihan Juru Bicara Pancasila. Pelatihan yang digelar di Hotel Swarna Dwipa itu dihadiri oleh 40 peserta yang berasal dari berbagai wilayah di Sumatera Selatan.

Peserta itu merepresentasi keragaman lembaga, suku, agama, dan profesi yang menjadi latar belakang mereka. Acara yang akan berlangsung pada Jumat, 9 November hingga Senin, 12 November 2018 itu dibuka oleh Yenny Roslaini, aktivis perempuan dari Women Crisis Group Palembang.

“Pelatihan ini akan membantu para peserta untuk membaca kembali nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi bangsa yang tak bisa ditawar lagi,” ujarnya.

(aim/JPC)