25 radar bogor

Mengaku Difitnah, SBY: Saya Pertaruhkan Dosa, Baik Dunia dan Akhirat!

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, saat memberikan pembekalan kepada caleg Partai Demokrat, di Jakarta, Minggu (11/11) (Fedrik Tarigan/Jawa Pos)

JAKARTA-RADAR BOGOR Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak mampu menahan luapan emosi lantaran terus difitnah sebagai pihak yang menerima aliran dana Bank Century dan proyek Hambalang. Hampir menangis, mantan presiden dua periode itu tegaskan isu itu tidak benar.

Demikian disampaikan oleh SBY ketika tanggapi hasil tim investigasi internal partai Demokrat soal berita media asing Asia Sentinel terkait ‘Konspirasi Bank Century’. Hasilnya, seluruh tuduhan media yang berbasis di Hongkong itu fitnah.

“Saya menahan emosi, karena selama hampir 10 tahun, saya pribadi, keluarga dan partai Demokrat terus dituduh, dicurigai, difitnah seolah ada kejahatan yang kami lakukan. Seolah-olah menerima aliran dana,” kata SBY dalam pidato sambutannya di pembekalan caleg Partai Demokrat, Minggu (11/11).

sby
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, berfoto bersama sejumlah caleg usai memberikan pembekalan, di Jakarta, Minggu (11/11) (Fedrik Tarigan/Jawa Pos)

SBY mengaku tak mampu menahan emosi dan geram selama 10 tahun terakhir atas tuduhan menerima aliran dana. Akhirnya, suami dari Ani Yudhoyono itu mengaku senang dengan hasil investigasi yang membuat segala hal menjadi terbuka.

“Kini waktunya sudah tiba, 2018 ini dengan izin Allah SWT, saatnya kami berjuang dan berjihad menegakan kebenaran dan keadilan. Bahwa tidak ada sama sekali aliran dana bank century 1 sen pun kepada SBY dan partai Demokrat,” jelasnya.

“Ya Allah, saya harus sampaikan bahwa saya difitnah. Saya akan pertaruhkan dosa saya baik dunia dan akhirat,” sambungnya.

Tak hanya itu, SBY juga membantah bahwa menjadi pihak yang telah menerima aliran dana proyek Hambalang. Baginya, tuduhan itu tidak benar dan cenderung fitnah.

“Kami yakini fitnah isu hambalang itu fitnah belaka. Karena proyek itu terhenti karena ada masalah penegakan hukum Tapi kasus hukum itu sudah selesai. Itu (kasus hambalang) jadi hak pemerintahan presiden Jokowi, tapi jangan itu dikaitakan dengan SBY dan partai Demokrat,” pungkasnya.

(aim/JPC)