25 radar bogor

Kolam Retensi Cibuluh Gagal, Siap-siap Jakarta Bakal Kebanjiran Lagi

Ilustrasi banjir Jakarta
Ilustrasi banjir Jakarta

BOGOR – RADAR BOGOR, Beberapa hari terakhir, Bogor mulai dilanda cuaca ekstrim hujan deras disertai angin kencang dan petir. Banjir, longsor hingga pergerakan tanah pun mulai terjadi di beberapa titik. Tak hanya Bogor, DKI Jakarta pun terancam terendam banjir.

Selain tingginya curah hujan, gagalnya pembangunan kolam retensi Cibuluh juga disinyalir menjadi penyebab banjir kembali mengancam ibu kota.

Walikota Bogor Bima Arya mengatakan, dampak gagalnya pembangunan kolam retensi di Cibuluh tak hanya warga sekitar yang merasakan. Melainkan juga warga DKI Jakarta. Utamanya yang berada di bantaran kali Ciliwung.

“Air ini kan tidak dialirkan tetapi diserap kebawah, semakin banyak diserap maka semakin sedikit  ke Jakarta, kalau ini tidak dibangun yang rugi Jakarta juga karena mengalir lagi air ke sana,” ujarnya kepada Radar Bogor.

Jika benar anggaran hibah untuk Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor gagal di anggarkan tahun ini, Bima akan kembali mengajukan pada tahun anggaran berikutnya. Namun tetap meminta komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta agar kejadian serupa tak terulang. “Kita akan mengajukan lagi tapi kan kita perlu jelas, mereka siap tidak, sanggup tidak,” katanya.

Bima menuturkan, hingga saat ini ide yang disampaikannya kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, belum terealisasi. Bima meminta untuk kembali duduk bersama melakukan kajian-kajian. Bukan hanya dengan Pemkot Bogor, tetapi kota penyangga lainnya.

“Seperti desain, menghitung volume air, dimana titik-titik rawan luapan air, berapa besar lahan yang diperlukan untuk penyerapan air, hitung volume air nya, titik-titik mana yang rawan meluap, seberapa besar kita perlu menyerap, kolam retensi berapa, anggaran dari Jakarta berapa, kebutuhan Bodetabek berapa, nah ini yang belum,” ungkapnya.

Jika terus menerus tak menemui titik temu, menurut Bima perlu ada Menteri Jabodetabek untuk mengurus permasalahan sampah, transportasi dan lainnya. Dengan hadirnya Menteri tersebut maka bisa ada aturan yang mengikat. Mulai dari anggaran dan program yang perlu dilaksanakan.

“Sekarang yang mengikat kita apa? Tidak ada, koordinasi nya lewat WA (Whatsapp), itu pun kadang-kadang,ya mudah-mudahan bisa menjadi bahan kampanye kedua capres itu,” pungkasnya. (gal)