25 radar bogor

Kementan Subsidi 75 Ton Jagung ke Tiga Daerah di Jawa Barat Ini

Ilustrasi petani tengah memanen jagung (Dok.JawaPos.com)

BOGOR–RADAR BOGOR, Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan subsidi jagung sebanyak 75 ton untuk tiga daerah di Jawa Barat. Yakni, Bogor, Sukabumi dan Cianjur. Selain itu, Jawa Tengah dan Jawa Timur juga mendapatkannya.

Total subsidi ketiga provinsi itu mencapai 12 ribu ton lebih jagung lokal untuk pakan ke peternak. Hal itu, dilakukan untuk meringankan para peternak akibat harga jagung dipasaran yang sedang naik.

Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner pada Kementan, Syamsul Ma’arif mengatakan, pemerintah memberikan bantuan subsidi jagung seharga Rp4 ribu perkilo gram. Sebab, saat ini harga jagung di pasaran Rp4.500 hingga Rp6 ribu yang cukup memberatkan peternak.

Sementara 50 persen pakan ternak ayam broiler dari jagung. “Bukan operasi pasar dan tidak gratis, kalau gratis terlalu berat, jadi ini kita berikanlah bantuan ini dengan harga yang betul-betul diatur,” ujarnya kepada Radar Bogor di halaman Gedung Harmoni Yasmin Center, akhir pekan lalu.

Dengah harga yang relatif murah itu, sambungnya, biaya yang dikeluarkan peternak bisa dikurangi Rp500. Dengan begitu pemerintah bisa mengantisipasi impor produk unggas dan mengamankan produksi lokal. “Tugas pemerintah bagaimana menstabilkan semua disini, termasuk menyediakan produk-produk hewan, kalau mereka bilang malas beternak kita bingung,” tuturnya.

Terkait bantuan itu, Syamsul mengungkapkan ada kemungkinan jumlahnya ditambah. Sebab jagung yang disalurkan merupakan jagung lokal yang didapat dari beberapa daerah seperti Gorontalo, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Jawa.

Selain itu, kehadirannya juga untuk mengawal dan memastikan penyaluran subsidi sampai dan tepat sasaran. “Ini kami akan kawal sampai tiba di tempat pengolahan, termasuk yang ini kami akan kawal sampai ke pabrik pengolahan pakan di Balaraja,” terangnya.

Direktur Kesehatan Hewan pada Kementan, Fadjar Sumping Tjatur menambahkan, selain upaya untuk membantu, subsidi tersebut juga diharapkan bisa memperbaiki kualitas pakan yang diganti dengan gandum. Sehingga peternak bisa merasa lebih aman. “Tentunya ada juga upaya-upaya lain yang dilakukan untuk terus membantu peternak,” ungkapnya.

Penyaluran tersebut, kata dia, akan dilangsungkan selama satu minggu secara serempak di tiga wilayah tersebut. Menurutnya, komitmen pemerintah untuk membantu peternak bentuknya beragam. Seperti saat ini yang melihat keadaan yang dialami peternak, darurat dan mendesak adalah jagung. (gal/c)