25 radar bogor

Gelar Pelatihan, Komunitas Ini Ogah Pancasila Keok Lawan Ideologi Lain

Aktivis KBI Yusep MS menambahkan, pertempuran ideologi Pancasila dan ideologi lain sudah cukup masif di negeri ini, dan merambah ke dunia media sosial. (ist/JawaPos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR Selama 13 tahun terakhir, dukungan masyarakat pada Pancasila terus mengalami penurunan. Pada 2005, dukungan terhadap Pancasila sebanyak 85 persen dan pada 2018 dukungan tersebut menjadi 75 persen atau menurun sebanyak 10 persen dalam kurun waktu 13 tahun terakhir. Data itu terungkap dalam surevi LSI Denny JA.

Kondisi ini kemudian direspon oleh Komunitas Bela Indonesia (KBI) dengan menggelar pelatihan Juru Bicara Pancasila. Tujuannya agar Indonesia tetap bersatu dalam ikatan ideologi Pancasila.

Aktivis KBI Yusep MS menambahkan, pertempuran ideologi Pancasila dan ideologi lain sudah cukup masif di negeri ini, dan merambah ke dunia media sosial. Itu sudah mulai nampak terjadi di 2004 – 2005, tahun awal media sosial diperkenalkan. Berbagai ide dan gerakan bertarung di media sosial, termasuk ideologi di luar Pancasila.

“Saat terjadi pertarungan ide di media sosial tersebut, kelompok yang dinyatakan ‘silent majority’ yang cenderung diam di tengah arus pertarungan ide dan gagasan tersebut,” ujar Yusep pada JawaPos.com.

Karena itu, lanjut Yusep, KBI bersama Lentera Hukum, Metro Lampung, kembali menggelar pelatihan tersebut di Lampung, yang populer disebut sebagai Bumi Lancang Kuning. Pelatihan ini diikuti oleh tokoh lintas agama, aktivis mahasiswa, guru, dosen, aktivis LSM, aktivis sosial media, jurnalis dan sejumlah komunitas lainnya.

M. Nasrudin, panitia pelatihan KBI dan juga pembina Lentera Hukum mengatakan, Lampung merupakan salah satu daerah dengan beragam etnik dan agama. Keberagaman ini juga menjadi masalah sendiri, sebab di lampung rawan terjadi konflik.

“Di Lampung perlu sebuah gerakan untuk menguatkan kembali persatuan dan perdamaian di atas keberagaman. Itulah pentingnya Pelatihan Juru Bicara Pancasila ini,”  tegas M. Nasrudin.

Lebih lanjut, Nasrudin menambahkan, pelatihan ini diharapkan bisa menumbuhkan komitmen aktivis di Lampung untuk menjaga Indonesia, khsususnya Lampung sebagai rumah bersama.

“Hasil pelatihan ini diharapkan tumbuh komitmen persaudaraan dan persatuan peserta untuk menjaga persatuan sebagai salah satu nilai dalam Pancasila,” tambahnya.

Pelatihan Juru Bicara Pancasila yang digelar di Sparks Convention, Lampung Tengah dari 9–12 November 2018 ini juga akan diisi materi terkait isu kebangsaan dengan titik tekan masalah terorisme.

(aim/JPC)