25 radar bogor

Eggi Paparkan Analisa Operasi Intelijen di Kediaman Habib Rizieq

Habib Rizieq Shihab saat diperiksa oleh otoritas keamanan Arab Saudi karena insiden bendera tauhid di kediamannya di Arab Saudi. (ist/JawaPos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR Kuasa hukum Habib Rizieq Shihab, Eggi Sudjana menjelaskan beberapa indikasi-adanya operasi intelijen dalam kasus pemasangan bendera bertuliskan kalimat Tauhid di kediaman kliennya di Arab Saudi.

Eggi menuturkan, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu mendapatkan informasi adanya operasi intelijen di balik kasus itu. Info itu ia akui didapat dari relasi media yang berada di Arab yang sudah dibangunnya sejak lama.

“Menurut pikiran Habib Rizieq itu terjadi karena masih ada perasaan-perasaan yang tidak suka kepadanya,” kata Eggi saat ditemui di D’Hotel, Guntur, Jakarta Selatan, Minggu (11/11).

Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini berpandangan, banyak pihak yang ingin mencoba untuk mencari-cari kesalahan dari Rizieq Shihab. Salah satunya dengan melakukan pemasangan bendera kalimat tauhid di kediamannya di Arab.

Selain itu indikasi lainnya, lanjut Eggi, mengapa pihaknya meyakini adanya operasi senyap itu lantaran merangkai dari beberapa kejadian-kejadian sebelum terjadinya insiden pemasangan bendera itu.

“Analisa saya, kalau dicermati sebelum kejadian di Arab, ada orang PSI Guntur Romli (Politikus PSI) yang nantang coba kibarin bendera Tauhid di Saudi,” ujar Eggi.

“Itu saya ingat betul, kurang lebih seminggu sebelum kejadian, terus kejadian bendera itu. Nah menurut teori kontra intelejen tentu itu bagian operasi intelejen yang sudah disepakati,” papar Eggi menambahkan.

Diketahui, Habib Rizieq sendiri sempat diperiksa oleh otoritas keamanan Arab Saudi lantaran ditemukannya bendera bertuliskan Tauhid di belakang rumahnya. Pentolan FPI itu sempat diperiksa satu malam oleh kepolisian Arab sebelum dipulangkan.

Sementara itu, Badan Intelijen Negara (BIN) merespons tudingan yang menyebut pihaknya berada di balik skenario kasus pemasangan bendera bertuliskan Arab di kediaman Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab di Arab Saudi. BIN dengan tegas menyebut jika tudingan itu adalah hoaks dan fitnah, lantaran tak bisa dibuktikan kebenarannya.

“Jadi tuduhan bahwa BIN merekayasa penangkapan HRS (Habieb Rizieq Shihab) oleh polisi Saudi adalah hoaks,” tegas Juru Bicara BIN, Wawan Hari Purwanto dalam keterangan tertulisnya.

(rdw/JPC)