25 radar bogor

Bingung dengan Pernyataan Jokowi, Gerindra: Gak Ada Tuh yang Takut

Presiden Joko Widodo. Gerindra menilai klaim adanya ketakukan di masyarakat tak benar. Yang ada adalah kekhawatiran tingginya biaya kebutuhan hidup (Dok.JawaPos)

JAKARTA-RADAR BOGOR Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) mempertanyakan pernyataan Jokowi soal ‘Politisi Genderuwo’ yang belakangan menuai sorotan publik. Klaim adanya ketakukan di masyarakat dinilai tak terjadi.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono mempertanyakan propaganda yang mana. Sehingga membuat masyarakat takut dan menimbulkan sentimen terhadap Presiden Jokowi.

‎”Sepanjang saya keliling Jawa, engaak ada tuh masyarakat yang takut dan ragu-ragu atau
khawatir terjadi perpecahan jelang Pilpres,” ujar Arief kepada JawaPos.com, kemarin.

‎Menurut Arief, kekhawatiran perpecahan juga tidak ada. Masyarakat tetap rukun dan damai alias bisa tetap saling berdampingan.

“Coba buktikan ada enggak konflik di masyarakat jelang Pilpres, sudah ada belum misalnya
peristiwa bentrok antar masyarakat. Kan enggak ada sampai saat ini,” katanya.

“Jadi ucapan politik genderuwo itu sebagai bentuk strategi Jokowi untuk menciptakan
suasana seakan mencekam di masyarakat jelang Pilpres,” tambahnya.

Menurut Arief, yang saat ini dikeluhkan masyarakat bukanlah perpecahan. Melainkan ketakutan harga sembako mahal, tarif listrik naik, telur mahal dan sulit mencari kerja.

‎”Jadi Jokowi jangan baper atau ‎kemarin Malam Jumat jangan-jangan dapet mmpi didatemgi
gnderuwo,” pungkasnya.

‎Sebelumnya, Presiden Jokowi saat kunjungan kerja di Tengal, Jawa Tengah dalam pidatonya
menyindir para politikus yang gemar menyebar propaganda menakutkan. Sehinga Jokowi
menyebut cara tersebut sebagai politik genderuwo.

(gwn/JPC)