25 radar bogor

Asyik Bermain Catur, Empat Warga Depok Terseret Longsor

BENCANA ALAM:

DEPOK-RADAR BOGOR, Intensitas hujan yang tinggi sejak Minggu (11/11) pagi, mengakibatkan sejumlah wilayah di Kota Depok banjir dan longsor.

Di antaranya di Jalan Benda Keramat Bukit Cengkeh 1, RT03/RW01 Tugu Cimanggis, Perumahan Mutiara Depok Sukmajaya, dan RW05 Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos.

Bahkan, dikabarkan ada empat warga yang sedang bermain catur di kawasan wahana wisata kolam renang Tirta Sanden, terseret longsoran.

Darman, pemilik warung kopi mengatakan, pada kejadian longsor tersebut ada empat orang warga yang sedang bermain catur di warung miliknya saat longsor tersebut meluluhlantakkan warungnya.

Empat orang yang sedang asik ‘memakan kuda’ tersebut terseret material longsor hingga ke kolam renang yang ada di depan warung.

“Saat kejadian saya sedang mengambil air di kolam renang, gak lama ada bunyi keras, saya lihat orang orang yang lagi main catur terseret material longsoran warung saya,” ungkap Darman.

Darman langsung bergegas membantu para korban keluar dari puing – puing reruntuhan bangunan. Beruntung tidak ada korban jiwa, namun para korban mengalami beberapa luka ringan di bagian tangan dan kakinya. Atas kejadian tersebut Darman memperkirakan mengalami kerugian puluhan juta rupiah.

“Saya gak tau rugi berapa, mungkin mencapai puluhan juta,” ucapnya.

Sementara itu, Petugas Tanggap Bencana (Tagana) Kecamatan Cimanggis, Sayono menyebutkan, petugas Tagana dibantu anggota PMI Kota Depok, jajaran TNI dan Polri langsung mengevakuasi para korban.

Menurutnya, terjadinya longsor diakibatkan oleh banjir yang melanda kawasan tersebut. Menurutnya, wilayah tersebut sering banjir karena berada di dekat Kali Laya yang sering meluap ketika hujan tiba.

“Daerah sini memang langganan banjir,” ujar Sayono. Di wilayah lain, warga Kelurahan Jatijajar, Habibie mengatakan, longsor di kawasan tersebut terjadi sekitar pukul 05.00 WIB pagi, tepatnya di atas Kali Baru Jalan Raya Bogor yang melanda bagian belakang mushola dan mengakibatkan ambruk serta hancur hingga ke sisi Kali Baru di bawahnya.

“Turap penahan jebol hingga ambles ke kali, karena air dari saluran di dekat turap yang longsor mengikis lahan di sana hingga akhirnya longsor,” ucap Habibie. Sementara itu, untuk lokasi ketiga longsor terjadi di Perumahan Mutiara Depok, Sukmajaya yang terjadi sekitar pukul 16.00 WIB.

Beruntung tidak ada korban dalam peristiwa tersebut. “Laporan yang masuk pada kami ada tiga titik longsor. Kami langsung turunkan petugas ke lokasi tersebut,” ucap Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok, Manto.

Manto menerangkan, untuk beberapa lokasi yang teridentifikasi longsor disebabkan oleh turap yang tidak mampu menahan tingginya luapan volume air banjir dari beberapa sungai. Selain itu, banyak bangunan yang berdiri di garis sempadan sungai. “Bebannya kan jadi bertambah, sedangkan kekuatan tanah berkurang,” terangnya.

Menurut Manto, titik Longsor diakuinya semakin bertambah di awal musim penghujan namun untuk masalah banjir semakin berkurang. “Kita sudah menghimbau warga untuk tidak membangun bangunan di garis sempadan sungai. Karena ini sangat berbahaya sekali bila terjadi tanah longsor,” tandasnya.

Terpisah, Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Depok, Citra Indah Yulianti menyebutkan, hari ini (kemarin) memang terjadi beberapa longsor disejumlah lokasi di Kota Depok.

Pertama, musala di RW5 Kelurahan Jatijajar, Tapos. Bagian belakang musala terkena longsor sekira pukul 04:30 WIB, akibat tanah tergerus pinggiran Kali Baru. Sudah ditangani secara darurat dengan menggunakan terpal. Ini dilakukan guna menahan bangunan yang belum rubuh.

Kedua, lanjut Citra di RW12 Kelurahan Pondok Petir, Bojongsari tepatnya di Jalan Taqwa III. Pinggiran jalannya tergerus longsor. Ketiga, sambungnya di RT4/8 Kelurahan Pondok Jaya, Cipayung. Pinggiran jalannya habis tergerus longsor. Jadi, jalan tersebut ditutup sementara.

“Warga untuk antisipasi jika turun hujan. Apalagi rumah yang berada di dekat garis sempadan sungai (GSS) dan tebingan,” terang Citra kepada Harian Radar Depok, semalam. Terakhir, longsor menerjang RW1 Jalan Benda, Kelurahan Tugu, Cimanggis. Ini yang menjadi fokus utama DPUPR. Peristiwa tersebut terjadi sore hari saat hujan.

Ada beberapa warung yang longsor kemudian menimpah kolam renang. Saat kejadian hingga waktu yang belum ditentukan, Jalan Benda ditutup total. Hal dilakukan guna menimimalisir terjadinya longsor susulan.

“Antisipasinya sekarang sudah dibuat bendungan. Kemudian malam ini juga dirapihkan terutama terkait masalah air,” bebernya.

Menurut Citra, warung tersebut berdiri diatas lahan fasos-fasum RW1 Kelurahan Tugu. Dan memang saat ini ada pembangunan drainase di jalan tersebut. Sehingga saat pengerjaan, air hujan mengalir kemana-mana hingga akhirnya tak terbendung juga. Perbaikan drainase merupakan permintaan warga dari LPM, RT dan RW setempat.

“Pembangunan drainase usulan Murenbang, karena untuk mencegah banjir. Yang jatuh ke kolam renang warung bukan rumah. Intinya DPUPR selalu monitor situasi dan berupaya menindaklanjuti laporan warga. Apalagi, diakibatkan intensitas hujan yang tinggi,” tandasnya.
(RD/dra/hmi/ps)