25 radar bogor

Terhenti di Perempat Final China Open 2018: Inikah Akhir Perjalanan Karier Liliyana Natsir?

AKHIR KARIER:

FUZHOU-RADAR BOGOR, Ganda campuran peringkat tiga dunia Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir alias Owi/Butet mengakhiri kiprah mereka di ajang Fuzhou China Open 2018. Owi / Butet kandas di perempat final, Jumat (9/11) kemarin, kalah dari wakil tuan rumah, He Jiting/Du Yue, 18-21, 19-21.

Pertandingan kemarin bisa saja menjadi laga terakhir buat mereka. Butet telah mengumumkan rencana untuk gantung raket pada Februari 2019 mendatang. Nah, hingga akhir tahun ini, pemain kelahiran Manado berusia 33 tahun itu tak dijadwalkan mengikuti turnamen apa pun setelah Fuzhou China Open 2018.

Namun, Butet pernah mengatakan bahwa dia mempertimbangkan untuk tampil di Daihatsu Indonesia Masters 2019 sekaligus menjalani laga penutup kariernya di hadapan publik sendiri di Istora Senayan.

China Terbuka 2018: Ahsan/Hendra dan Marcus/Kevin Lolos ke Semifinal

“Pulang dari sini (Fuzhou China Open), saya akan ngobrol lagi sama Kak Richard (Mainaky – pelatih kepala ganda campuran PBSI). Kalau pun tidak tanding, saya akan hadir di Indonesia Masters, kemungkinan untuk main masih 50-50,” kata Butet kepada Badminton Indonesia.

“Setelah ini memang saya tidak ada jadwal tanding lagi, jadi tidak akan latihan juga. Kalau ikut Indonesia Masters, tentu awal tahun saya harus latihan persiapan lagi, kalau tidak latihan kan tidak mungkin, takutnya saya tidak siap bertanding,” tambahnya.

Jika akan bertanding pun, Butet bisa saja tidak dipasangkan dengan Owi, karena Owi sudah diprogram untuk mengejar poin menuju Olimpiade Tokyo 2020 bersama pasangan yang baru.

China Open 2018: Kalahkan Jojo, Ginting Melaju ke Perempat Final

Usai bertanding kemarin, Owi menyampaikan ucapan terima kasih kepada partnernya tersebut. Berpasangan sejak akhir tahun 2010, Owi / Butet hingga kini masih menjadi andalan Indonesia.

Keduanya telah mengantongi segudang prestasi, termasuk titel-titel penting seperti gelar hat- trick di All England pada tahun 2012, 2013 dan 2014, gelar Juara Dunia di Guangzhou 2013 dan Glasgow 2017, serta medali emas olimpiade yang menjadi impian semua pebulu tangkis, pada Rio 2016.

“Saya ucapkan terima kasih kepada Cik Butet yang sudah membawa saya mendapatkan banyak gelar, saya bisa dikenal orang dan bisa jadi seperti ini, semua berkat bimbingan Cik Butet. Mudah-mudahan selain di bulu tangkis, karier Cik Butet juga bisa sukses. Semoga saya bisa cepat berdaptasi dengan partner yang baru karena saya rencananya masih bermain lagi,” kata Owi.

Sebelum berpasangan dengan Tontowi, Butet berpasangan dengan Nova Widianto dan juga telah mempersembahkan prestasi membanggakan bagi Indonesia, di antaranya gelar juara dunia 2005 dan 2007 serta medali perak di Olimpiade Beijing 2008.

“Delapan tahun berpasangan dengan Owi, pasti ada suka dan duka, tapi kalau dilihat dari prestasi, lebih banyak sukanya. Gelar di kejuaraan-kejuaraan penting banyak kami dapatkan seperti hat-trick All England, bisa juara dunia lagi dua kali dan puncaknya medali emas olimpiade,” tutur Butet.

Wanita yang pada usia 12 tahun masuk PB Tangkas Jakarta ini kemudian memberi semangat kepada Tontowi untuk tetap menjaga motivasi agar terus haus gelar. Dominasi Tiongkok di ganda campuran menjadi tantangan tersendiri bagi Owi yang dalam beberapa turnamen ke depan akan dipasangkan dengan Della Destiara Haris, pemain yang sebelumnya bermain di ganda putri bersama Rizki Amelia Pradipta.

“Pasti rasanya sedih, tapi life must go on, cepat atau lambat ini pasti terjadi. Buat Owi, targetnya kan mau coba lagi ke olimpiade, peta persaingan ganda campuran sekarang masih dipegang Tiongkok, mudah-mudahan Owi bisa membimbing pasangan yang baru dan lolos kualifikasi ke Tokyo 2020,” kata Butet.

“Yang paling penting buat Owi itu motivasi, sudah dapat semua gelar penting, mungkin ada rasa puas dan motivasi menurun jika dibandingkan dulu yang selalu ingin mengejar gelar. Motivasi ini yang harus dipertahankan, kalau motivasi berkurang dann melihat persaingan pemain-pemain muda yang cepat dan kuat, ya agak berat untuk bersaing,” tambahnya.

Selain Butet, pemain ganda campuran Debby Susanto juga akan gantung raket mulai tahun depan untuk fokus ke keluarga.(adk/jpnn)