BOGOR-RADAR BOGOR, Keprihatinan warga akan keberadaan Tenaga Kerja Asing (TKA) di Indonesia menjadi perhatian warga Kota Bogor. Di tengah minimnya lapangan perkerjaan dan tingginya angka pengangguran, masyarakat ‘dipaksa’ menyaksikan warga negara lain asik mendulang rupiah di tanah sendiri.
Hal ini lah yang membuat seorang warga Kota Bogor bernama Neneng (41) menyampaikan aspirasinya kepada Sekretaris Jenderal (Sekjen) sekaligus Calon Anggota DPR RI Dapil Jabar III Nomor Urut 1 dari PAN, Eddy Soeparno ketika melakukan kunjungan ke Kota Hujan tersebut.
Wanita berumur 41 tersebut berpesan kepada Eddy Soeparno jika menjadi anggota DPR RI mewakili rakyat Bogor nanti agar tidak banyak memberikan lapangan kerja kepada pekerja asing. Kekhawatirannya muncul ketika dirinya menyaksikan dalam pengerjaan bangunan banyak TKA yang dipekerjakan sementara itu masih banyak warga lokal yang menganggur.
“Lapangan kerjanya jangan buat asing ya pak, masak kuli bangunan yang ngerjain TKA sedangkan tenaga kerja lokal menganggur kan tidak adil pak,” ungkapnya, Jum’at (09/11/2018).
Menanggapi hal tersebut, Eddy Soeparno yang dikenal peduli berkomitmen memperjuangkan nasib tenaga kerja lokal jika terpilih mewakili rakyat Kota Bogor dan Kabupaten Cianjur yang tercakup di dalam Dapil Jabar III.
“Saya berkomitmen jika diberikan kepercayaan dan amanah oleh masyarakat akan memperjuangkan nasib tenaga kerja lokal kita agar terserap dengan baik,” ungkap Eddy Soeparno
Terkait keberadaan pekerja asing di Indonesia, Eddy Soeparno menilai akan memprioritaskan pekerja lokal untuk sumber daya manusia. Jika sekiranya tidak bisa dilakukan oleh tenaga lokal barulah menggunakan jasa pekerja asing.
“Kita akan memprioritaskan warga daerah kita sendiri untuk mengerjakan pekerjaan dalam negeri jika tidak bisa dilakukan oleh tenaga lokal baru kita menggunakan tenaga asing,” tuturnya
Tidak hanya itu, jika terpilih menjadi wakil rakyat dirinya akan membatasi keberadaan para pekerja-pekerja asing tersebut di Indonesia. Eddy Soeparno menilai para pekerja asing harus memberikan kontribusi wawasan lebih kepada pekerja lokal Indonesia.
“Mereka akan dibatasi keberadaanya di Indonesia, dan harus ada transfer teknologi agar bisa memberikan wawasan lebih kepada masyarakat kita, agar kedepannya lebih banyak warga yang bisa mengerjakan pekerjaan tersebut,” tutupnya. (ysp)
