SUKAMAKMUR-RADAR BOGOR, Wilayah Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, merupakan daerah yang rawan longsor hingga likuifaksi.
Setidaknya, ada 10 Desa di Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor yang dihantuai bencana tersebut.
Nah, untuk mengatisipasinya, dua alat likuifaksi pendeteksi bencana di pasang di dua titik puncak gunung di Desa Sukamakmur dan Desa Cibadak.
“Untuk diwilayah kami tepatnya di desa ada dua. Dimana alat itu tujuannya mendeteksi bila ada pergerakan tanah,” kata Camat Sukamakmur, Zainal Azhari, kepada Radar Bogor, kemarin.
Lanjut Camat, saat terjadi pegerakan alat tersebut akan mengirim sinyal yang termonitor oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor. Dalam pemasangan sendiri, diletakan di puncak gunung.
“Bagaimana pun lokasi ini menjadi zona merah pegerakan tanah dan longsor. Kami berdoa agar tidak terjadi,” kata dia.
Zaenal menjelaskan, pengadaan alat ini tidak terlepas dari usulan kecamatan. Setelah diusulkan, BPBD segera merealisasikanya. Sukamakmur terdiri dari 10 desa yang masing-masing memiliki titik rawan longsor.
Riwayatnya, Desa Sukamulya dan Desa Sukawangi pernah terjadi longsor dalam skala besar. Namun hanya ada dua alat yang terealisasi. Terkait ini, menurut camat pengajuan hanya dikabulkan dua akibat keterbatasan anggaran.
“Berbicara rawan longsor hampir semuannya ada. Namun mengapa hanya dua yang terealisasi karna keterbatasan alat itu butuh biaya. Dan kami baru mendapat dua, kalau boleh kami akan mengusulkan lagi untuk desa zona merah,” katannya.
Selain anggaran, kondisi sinyal di lokasi pemasangan menjadi perhatian. Pasalnya, kata Camat, banyak lokasi yang tidak terjangkau oleh sinyal. Sementara dalam pengaktifan sendiri sistem online dengan BPBD.
“Ini butuh sinyal bila ada pegerakan tanah BPBD akan langsung mengetahui di sini ada pegerakan tanah, maksudnya lebih cepat informasikan ke kami,” tukasnya. (don/c)
