25 radar bogor

Indonesia Krisis Guru Moral Bangsa, Ini Harapan pada ICMI

Jimly Asshiddiqie
Ketua presidium Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie diharapkan bisa menjadi guru moral bangsa. (Dery Ridwansyah/JawaPos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR Saat ini Indonesia membutuhkan banyak guru moral bangsa yang berada di luar kekuasaan. Fungsinya untuk mengontrol dan mengkritisi jalannya roda pemerintahan.

Itu diungkapkan oleh Pengamat politik Ade Reza Haryadi, karena sudah makin banyak tokoh bangsa yang memilih masuk dalam lingkungan kekuasaan. Sehingga bisa mempengaruhi daya kritisnya.

“Kita saat ini justru krisis orang-orang di luar kekuasaan yang bisa jadi guru moral bangsa,” kata pengamat politik Ade Reza Haryadi kepada wartawan, Kamis (8/11).

Menurut Reza, salah satu guru moral bangsa yang tersisa di luar kekuasaan saat ini, yakni mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie. “Saya kira Pak Jimly ini orang-orang baik yang selama ini bisa menjadi guru bangsa dan mengkritisi kekuasaan,” ujarnya.

Reza juga menuturkan, jika suatu saat tokoh-tokoh seperti Ketua presidium Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) itu masuk dalam kekuasaan, maka moralitas baik yang dimiliki diharapakan mampu ditularkan untuk membentuk moralitas kekuasaan.

“Tapi ya yang penting jangan kemudian larut dalam moralitas kekuasaan yang hari ini banyak di kritik oleh masyarakat,” ungkapnya.

Apalagi, lanjut Dosen Ilmu Politik di Universitas Bung Karno ini, selain sebagai guru moral bangsa, Jimly juga dikenal sebagai tokoh yang memiliki gagasan-gagasan luar biasa tentang reformasi hukum.

“Saya kira soal hukum beliau salah satu tokoh yang sangat disegani di Indonesia karena punya pemikiran-pemikiran brilian yang maju dalam melakukan reformasi hukum ya. Beliau saya kira luar biasa, selama menjadi MK bagus, beliau punya track record dan prestasi,” pungkasnya.

(gwn/JPC)