25 radar bogor

Staf Kecamatan Jonggol Potong Anggaran ADD, Tiap Desa Rp14 Juta

Ilustrasi Uang

JONGGOL-RADAR BOGOR, Oknum staf Seksi Pemerintahan Kecamatan Jonggol, SU dituding telah memotong puluhan juta Alokasi Dana Desa (ADD) yang berasal dari pemerintah pusat.

Dugaan pemotongan ADD tersebut, diduga diatur bersama Kepala Desa Sukamanah HS. Uang yang seharusnya dimanfaatkan untuk pembangunan dan honor aparat desa ini jutru tak jelas peruntukannya.

Menurut sumber yang enggan dikorankan Radar Bogor, ulah nakal SU ini diketahui setelah desa-desa mengeluhkan adanya pemotongan.

“Itu yang dimintain SU buat apa? Ada yang Rp14 juta bahkan lebih. Ketua Paguyuban Kades pun tidak diberitahu. Intruksi Pak Camat Beben dulu staf tidak boleh mintain dana apapun ke desa.  Itu harus dilaporkan saber pungli. Nah, tanpa sepengetahuan kecamatan SU meminta dana ke setiap desa,” katanya.

Lanjutnya, SU diketahui sering mengurus urusan ADD dengan Kepala Desa Sukamanah. Mereka berdua mengatur dan yang menerima potongan. Padahal seharusnya ADD diperuntukan 60 persen pembangunan dan 40 persen biaya honor perangkat desa.

“Saya kira itu perintah pimpinan, ternyata SU nakal potong ADD. Saya yakin Ketua Paguyuban Kepala Desa tidak tahu ini. Hanya mereka yang tahu,” bebernya.

Lanjut dia, SU yang notabene warga Jonggol itu mengklaim kepada pemerintah desa pemotongan itu sebagai uang jasa pencairan ADD. Setiap tiga bulan sekali  ia sengaja jemput di bank.

“Jadi dia tungguin. Dan kami sudah himpun semua bukti rata-rata desa dimintai Rp14 juta, ada yang lebih,” jelasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua Paguyuban Kepala Desa Kecamatan Jonggol, Kholil membenarkan adannya potongan tersebut. Namun, ia mengaku tidak mengetahui peruntuk biaya potogan tersebut.

“Ya, memang dipotong, saya kira atas perintah Pak Camat (Plt Camat Sekcam), jumlahnya lebih (dari 14 juta, red),” jelasnya.

Mantan Camat Jonggol, Beben Suhendar sebenarnya sudah mencium praktik anak buahnya tersebut saat masih menjabat . Menurutnya, pemotongan ini bukan pertama kali. Ia sudah melarang keras dan tegas untuk melaporkan anak buahnya tersebut atas kasus pungli.

Ditempat Terpisah, Plt Camat Jonggol, Ramdhan Firdaus, mengaku belum mengetahui kabar dan laporan soal pemotongan tersebut. Namun ia berjanji akan segera mengusut adanya dugaan pemotongan ADD oleh anak buahnya.

“Informasi ini akan saya rapatkan dengan staf,  mudah-mudahan informasinya salah. Karena kami sudah mengingatkan kepada staf untuk tidak main-main terkait dengan dana desa ini,” tegasnya.

Sementara itu, Radar Bogor berusaha mengkonfirmasi terpisah Samsu Kepala Sukamanah Hadi Sutardi. Namun keduannya seharian menghindar.  (don/c)