GUNUNGPUTRI-RADAR BOGOR, Kasus penganiayaan yang menimpa FA, bocah sembilan tahun warga Kampung Gunung Putri Selatan, RT04/07, Desa Gunungputri, terus berlanjut.
Dituduh Curi Burung Merpati, Bocah di Gunungputri Babakbelur Dianiaya Tetangga
Kemarin, FA yang babakbelur dipukuli tetangganya sendiri melakukan visum di RS Sentra Medika, Cibinong.
Berdasarkan keterangan dokter ada luka lebam akibat pukulan sangat keras di pelipis kiri akibat pukulan benda tumpul.
“Kemarin kita sudah laporan saja ke Polres dan sedang ditindak lanjuti, ponakan saya hari ini (kemarin, red) melakukan visum,” ujar Paman korban Muhammad Zaeni, dikediaman FA di Gang Pabrik Odol, Kampung Gunung Putri Selatan, RT04/07, kemarin.
Orang tua korban, Ade Ridwan dan Iis Kholioh, mengaku tidak terima anaknya dianiaya. Pihak keluarga berusaha melakukan secara kekeluargaan namun pihak pelaku enggan beriktikad baik. Menurut keterangan Iis, pada saat kejadian anaknya baru saja pulang bermain dengan warga gang sebelah.
“Anak saya bertiga dengan dua temannya usia tujuh tahun tapi pas anak saya lagi kasih makan burung, temennya kabur ketakutan. Anak saya yang di atas genteng ditarik kakinya sampai jatuh,” kata Iis.
Lanjut Iis, orang tua pelaku seolah menutupi siapa yang memukul korban. Banyak saksi yang bilang MA (23) yang melakukan. Namun kemudian orang tua pelaku mengatakan yang memukul FA adalah anak sebayanya.
“Kalau anak kecil sampai biru gini anak saya tidak mungkin. Ini orang tuanya masih saja menuduh dengan pembenaran tidak mau secara kekeluargaan. Kalau anak saya mencuri pun tidak boleh begini,” ungkapnya kesal.
Menurut pengakuan korban Fahrezi, saat itu ia tidak memegang burung hanya memegang makanan burung ditangannya. “Dia langsung pukul lu mau curi burung saya. Ditarik terus saya dipukul,” timpal Zaeni menirukan perkataan FA.
Hingga berita ini diturunkan, keluarga pelaku enggan memberikan keterangan. Wartawan yang menyambangi rumahnya selalu diusir dengan sikap tempramen. Menurut warga sekitar, lokasi ini pemudanya dikenal sering minum-minuman keras. “Melihatnya sih begitu di sini banyak bang, lingkungannya begini,” kata warga yang enggan dikorankan.
Sementara itu, Kabag Humas Polresta Bogor, AKP Ita Puspita Lena, mengatakan, kasus ini masih dalam penyelidikan petugas Unit PPA. Selain memeriksa saks-saksi, saat ini masih dalam tahap proses visum. “Kami masih menunggu kronologi hasil pemeriksaan sementara dan belum diinformasikan penyidik,” tukasnya. (don/c)