25 radar bogor

Flyover RE Martadinata Mulai Digarap, Awas! Jangan Ada Penebangan Pohon

Jalur hijau di kawasan Jalan RE Martadinata. Nelvi/Radar Bogor

BOGOR–RADAR BOGOR, Proyek flyover di Jalan RE Martadinata mulai digarap. Pemkot Bogor meminta pelaksana pembangunan agar memprioritaskan jalur hijau. “Bukan hanya jalur kosong saja yang gersang,” ujar Walikota Bogor, Bima Arya.

Ia mengaku, Pemkot sudah melakukan tiga kordinasi yang dibuat sebelum pekerjaan dimulai.

“Yang pertama itu sosialisasi dengan warga yang terdampak ataupun yang biasa menggunakan jalan tersebut. Kedua, kordinasi dengan jajaran kepolisian untuk memastikan jalur alternatif. Ketiga, karena banyak pohon – pohon di lokasi saya minta bagian pertamanan untuk tidak mengulangi kesalahan seperti pembangunan jalan ruas Tol Borr,” tegasnya.

Menurut dia, cara pemindahan pohon atau balling yang pernah digunakan bisa diterapkan kembali pada pembangunan flyover di RE Martadinata. Ia menyatakan, pihak pelaksana pembangunan sudah menyanggupi hal tersebut.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Bogor, Chusnul Rozaqi mengatakan, pembangunan flyover RE Martadinata cukup panjang. Artinya, pekerjaan juga harus memperhatikan kualitas lingkungan yang ada di sana.

“Pembangunan dibagi tiga tahap selama 420 hari atau selesai pada Desember 2019. Pengerjaan diawali dengan pelebaran pada ruas jalan kanan dan kiri sekitar tiga meter sisi kanan dan kiri. Setelah itu selesai, lalu lintas akan dialihkan ke jalur baru yang merupakan akses sementara,” beber Chusnul kepada Radar Bogor.

Selanjutnya, jalan eksisting akan langsung di pagar untuk segera dilakukan pembangunan konstruksi sebagai tahap kedua. Terakhir, sambung Chusnul, merupakan tahapan khusus. Sebab, akan dilakukan pengerjaan erection girder.

Pengerjaan pun dilakukan pada pukul 22.00 hingga 04.00. Bahkan, akses menuju Jalan RE Martadinta sisi timur perlintasan rel kereta dari arah Jalan Merdeka akan diberlakukan sistem buka tutup.

“Pelebaran dulu karena untuk pengalihan arus lalu lintas kendaraan. Jadi, selama proses pekerjaan pun tidak ada penutupan Jalan RE Martadinata,” imbuhnya.

Rekayasa lalu lintas dengan sistem buka-tutup akan dilakukan ketika pemasangan tiang pancang pada Mei-September 2019.   Namun demikian, dalam proses pelebaran hingga tahap akhir pengaspalan jalan pada Desember 2019 aktivitas di ruas jalan yang menghubungkan Jalan Sudirman hingga Jalan Merdeka akan terganggu.

Chusnul pun mengimbau, pengendara sebisa menghindari ruas jalan itu untuk mengurangi volume kendaraan. “Plang pemberitahuan terkait pengerjaan proyek sudah terpasang, sehingga pengendara dari arah Merdeka dan Sudirman bisa menghindari dan memilih jalan lain,” katanya. (dka/c)