25 radar bogor

Ironis, Penderita Stunting di Kabupaten Bogor Tembus 1,6 Juta Jiwa

Ilustrasi

CIBINONG-RADAR BOGOR, Impian Pemerintah Kabupaten Bogor, untuk menjadikan Bumi Tegar Beriman ini sebagai daerah termaju di Indonesia, nampaknya masih sulit direalisasikan. Sebab, beberapa indikator untuk menjadi kabupaten termaju tersebut, masih sulit terpenuhi.

Salah satunya angka kemiskinan yang masih cukup tinggi, meski Kabupaten Bogor ini termasuk daerah industri. Masih banyak warga Kabupaten Bogor yang hidup di bawah garis kemiskinan. Kini, ada 1,6 juta warga Kabupaten Bogor menderita stunting alias bertubuh pendek.

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Ichsan Firdaus mengatakan, penderita stunting di Kabupaten Bogor ini masih lebih tinggi dari batas toleransi yang ditetapkan World Health Organization (WHO), yakni 20 persen. Jika dihitung, 1,6 juta penderita stunting ini merupakan 28 persen dari jumlah penduduk Kabupaten Bogor, secara keseluruhan yang berjumlah 5,7 juta orang.

Hal ini, kata Ichsan, menjadi ironis karena kekayaan alam di Kabupaten Bogor dianggap masih mumpuni untuk memberikan gizi yang cukup pada masyarakatnya.

“Tidak ada alasan stunting tinggi, karena Kabupaten Bogor cukup subur. Kita berharap di tahun 2019 bisa turun menjadi 20 persen,” jelasnya kepada Radar Bogor saat sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat beberapa hari lalu.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Erwin Suriana menjelaskan, penanganan stunting menjadi tanggung jawab bersama. Karena, pada umumnya penyakit itu timbul lantaran penderitanya kekurangan gizi.

Sehingga, perlu ada dukungan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lain seperti Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Peternakan. Belakangan Pemkab Bogor, sudah membuat tim khusus untuk penanganan stunting. Program itu dijalankan bersama untuk pencegahan stunting dan gizi buruk. “Seperti kami kasih Pemberian Makanan Tambahan (PMT),” terangnya.(fik/c)