25 radar bogor

Sandi Tak Mau Panasi Situasi soal Pembakaran Bendera Tauhid

Cawapres Sandiaga Uno (Issak Ramdhani/JawaPos.com)
Cawapres Sandiaga Uno (Issak Ramdhani/JawaPos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR Cawapres Sandiaga Uno tidak mau ikut mengomentari persoalan pembakaran bendera tauhid oleh oknum Banser. Keenggannya untuk mengomentari bendera yang disebut simbol Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) itu karena tidak mau membuat situasi jadi panas.

“Saya enggak ingin berkomentar karena akan menimbulkan provokasi. Semua cool sejuk, jangan menambah statement yang malah tambah membuat panas. Saya enggak mau menambah panas suasana,” kata Sandi di Jakarta, Selasa (23/10).

Sandi, sapaan akrabnya, meminta seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi soal pembakaran bendera tersebut. Suami dari Nur Asia Uno itu menyerahkan sepenuhnya masalah ini kepada pihak kepolisian.

“Biarkan aparat hukum yang menangani dan masyarakat yang menilai sendiri. Ini bukan isu utama Prabowo-Sandi. Kami percaya aparat hukum bakal sangat sigap bertindak,” jelasnya.

Sebelumnya, kepolisian telah mengamankan tiga orang saksi kasus pembakaran bendera yang dianggap dengan simbol ormas HTI tersebut.

Kabid Humas Polda Jabar AKBP Trunoyudo Wisnu Andika mangatakan, pihaknyatelah mengamankan tiga orang sebagai saksi dari belasan oknum Banser yang terlibat dalam pembakaran bendera tauhid tersebut.

“Saat ini, masih 3 orang ya sebagai saksi statusnya. Karena akan didalami lagi oleh penyelidik Polri,” kata Trunoyudo pada JawaPos.com, Selasa (23/10).

Selanjutnya, dalam menindak kasus yang telah viral di media sosial ini pihaknya masih menunggu hasil dari pihak penyelidik. Pihaknya akan mencari bukti dan meminta keterangan saksi.

“Kita tunggu nanti hasil penyelidikan sekarang penyelidik masih melakukan serangkaian pemeriksaan dan klarifikasi kepada semua saksi,” jelasnya.

Dalam kasus ini, Polda jabar mengimbau kepada masyarakat terutama kepada umat Islam di Jabar dan sekitarnya untuk tetap tenang. Juga menunggu hasil dari penyidik.

“Masyarakat khususnya umat Islam jangan terprovokasi adu domba pecah belah pada satu sisi yang belum jelas informasinya. Polres Garur telah bersinergi dengan para tokoh ulama dan MUI,” pungkasnya.

(aim/JPC)