25 radar bogor

Protes Dana Kelurahan, Jokowi: Banyak Politisi yang Sontoloyo

Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Dok JPNN/ Jawa Pos Group)
Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Dok JPNN/ Jawa Pos Group)

JAKARTA-RADAR BOGOR Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait dana kelurahan membuat beberapa politisi menyatakan pendapat yang penuh pro kontra. Melihat hal tersebut, Jokowi pun menyatakan dana tersebut dibutuhkan untuk banyak hal.

Lebih lanjut, Jokowi menyatakan ada perbedaan antara dana kelurahan dan dana desa. Untuk dana desa itu dialokasikan untuk kabupaten, sedangkan dana kelurahan akan diberikan kepada kepentingan kota.

“Dana kelurahan juga membutuhkan untuk memperbaiki solokan, memperbaiki jalan di kampung-kampung. Sehingga tahun depan akan ada dana kelurahan, tapi kok ramai. Saya juga heran,” jelas Jokowi di Lapangan Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (23/10).

Jokowi menyatakan dana kelurahan menjadi komitmen pemerintah untuk masyarakat. Sehingga, tidak etis menurutnya jika semua disangkutpautkan dengan politik, dan dikhawatirkan pembenahan tidak akan selesai jika terus menjadi polemik.

“Mohon maaf kita ini segala hal dihubungkan dengan politik, padahal kan kehidupan tidak hanya politik saja, ada sosial, ada ekonomi, ada budaya, semuanya ada, kenapa setiap hal dihubungkan dengan politik,” tegas Jokowi.

Maka, Jokowi mengimbau agar masyarakat tidak menelan mentah-mentah informasi yang diterima dari para politisi. Sebab, ada beragam politisi yang mampu mempengaruhi masyarakat dengan tidak bertanggungjawab.

“Itulah kepandaian para politikus, mempengaruhi masyarakat, hati-hati saya titip ini, hati-hati. Hati-hati banyak politikus yang baik-baik tapi juga banyak politikus yang sontoloyo,” ungkapnya.

Memasuki era jaman politik, Jokowi meminta masyarakat lebih matang dalam mengolah informasi. Jangan karena politik, rakyat dipecahbelah soal persatuan, persaudaraan dan kesatuannya.

(rgm/JPC)