25 radar bogor

Belajar Kekuatan Ekonomi Asia, Mahasiswa IPB Belajar Ke Thailand

Hipotesa Institut Pertanian Bogor (IPB) mengadakan acara Economics Trip 2018 ke Thailand

BOGOR-RADAR BOGOR, Himpunan Profesi dan Peminat Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (Hipotesa) Institut Pertanian Bogor (IPB) mengadakan acara Economics Trip 2018, dengan Thailand sebagai negara tujuan. Acara yang bertemakan World Trade Economy and Experience The Beauty of Thailand ini dilaksanakan pada pertengahan Oktober lalu.

Ada 31 mahasiswa dari Program Studi Ekonomi Pembangunan, serta terdapat dua dosen pendamping yaitu, Dr. Tony Irawan, SE, M.App.Ec selaku Sekretaris Departemen Ilmu Ekonomi dan Dr. Muhammad Findi, SE, ME selaku komisi kemahasiswaan Ilmu Ekonomi yang mengikuti kegiatan ini.

“Dipilihnya Thailand sebagai negara destinasi karena Thailand merupakan sebuah negara yang sedang menuju negara maju dari aspek ekonomi terutama ekonomi pariwisata. Selain itu, di Thailand terdapat universitas yang memiliki pusat kajian tentang ASEAN yakni ASEAN Studies Center di Chulalongkorn University. Di situ, kami dapat melihat sejauh mana perkembangan implementasi ASEAN Community dari aspek ekonomi, politik, dan sosiologi, serta budaya,” urai Dr. Muhammad Findi.

Selain ASEAN Studies Center yang berada di Chulalongkorn University, terdapat dua tempat lain yang dijadikan destinasi kunjungan akademik Economics Trip 2018, yaitu Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bangkok, dan Asia-Pasific Research and Training Network on Trade (ARTNet).

Kegiatan kunjungan di  Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bangkok dibuka dengan sambutan dari Kepala Perwakilan RI Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Mustari, M.Pd.

Dalam sambutannya, Prof. Dr. Mustari menyatakan apresiasinya terhadap kegiatan akademik mahasiswa Indonesia ke luar negeri yang bertujuan untuk menambah wawasan internasional dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan mendukung adanya kerjasama antara Departemen Ilmu Ekonomi IPB dengan universitas ataupun institusi pendidikan di Thailand.

Kunjungan akademik berakhir di ARTNet, yakni sebuah institusi di bawah The United Nations Economic and Sosial Commission for Asia and The Pacific (UN ESCAP).

Kegiatan dimulai dengan  pemaparan mengenai United Nations serta UN ESCAP, dan dilanjutkan dengan pemaparan materi hingga berlanjut menuju sesi tanya jawab mengenai ARTNeT, program kerja, dan penelitian terakhir terkait perdagangan internasional yang salah satu topiknya adalah perang dagang antara Amerika Serikat dengan Cina.

Dr. Muhammad Findi mengungkapkan bahwa terdapat beberapa hal yang diharapkan dari kunjungan ke Thailand. Pertama, mahasiswa dapat mengambil pelajaran bagaimana Thailand dapat menjadi kekuatan ekonomi Asia.

Kedua, mengambil pelajaran bahwa sektor pariwisata halal dapat menjadi salah satu sektor yang bisa dijalankan di Indonesia dan dapat menjadi sumber pendapatan negara.

Ketiga, kondisi Thailand yang secara geografis mempunyai kemiripan dengan Indonesia, maka Indonesia dapat menerapkan policy agar dapat menjadi negara kuat di Asia seperti Thailand yang saat ini Pendapatan Domestik Bruto (PDB) per kapitanya mencapai US$ 5.400, sedangkan Indonesia masih di angka US$ 3.900. Keempat, dapat mengetahui prasyarat yang bisa pemerintah lakukan agar Indonesia dapat menjadi kekuatan setidaknya di Asia Tenggara, yaitu dengan stabilitas politik, perbaikan sarana prasarana, dan sebagainya.

“Luaran dari acara Economics Trip yang dapat diperoleh bagi mahasiswa dan dosen adalah kita harus segera mempersiapkan diri menyambut persaingan dalam aspek ekonomi khususnya di ruang lingkup ASEAN ini,”  tutur Dr. Findi.(KR/Zul)