25 radar bogor

Viral Video Pembakaran Bendera Tauhid, Ini Pernyataan GP Ansor

Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas.

JAKARTA-RADAR BOGOR, Video pembakaran bendera tauhid yang diduga dilakukan oleh oknum Barisan Ansor Serbaguna alias Banser, hingga masih menjadi kontroversi.

Heboh! Video Oknum Ormas Bakar Bendera Berkalimat Tauhid di Hari Santri

Tak sedikit yang mengecam aksi tersebut.  Lantas bagaimana tanggapan Ansor?.

Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengaku menyesalkan atas kasus yang diduga dilakukan Banser tersebut.”Saya menyayangkan,” ujar Yaqut kepada JawaPos.com.

Bakar Bendera Tauhid, Polda Jabar Sebut Tiga Orang Oknum Banser Diamankan

Namun demikian Yaqut mengaku, apa yang dilakukan oleh Banser adalah sikap spontan. Bahkan dia menduga ada pihak-pihak yang melakukan provokasi.

“Saya yakin anak-anak ini melakukan juga karena spontan tanpa ada rencana sebelumnya. Atau memang ada yang sengaja memprovokasi,” tegasnya.

Buntut Pembakaran Bendera Tauhid, Netizen Lambungkan Tagar #BubarkanBanser

Sebelumnya viral sebuah video menunjukkan sejumlah anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) melakukan aksi pembakaran bendera berkalimat Tauhid. Peristiwa tersebut berlangsung saat peringatan Hari Santri Nasional di Garut, Jawa Barat.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, pembakaran bendera tersebut terjadi pagi tadi skitar pukul pukul 09.30 WIB. Persinya di Lapang Alun Alun, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (22/10).

Para pelaku menganggap bendera berlafaz kalimat tauhid itu adalah bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). “Telah terjadi pembakaran diduga bendera HTI yang dilakukan oleh peserta kegiatan atau anggota Banser,” ujar Dedi kepada JawaPos.com, Senin (22/10).

Pelaku kata dia, merupakan ketua panitia pada peringatan Hari Santri, Husni Mubarok dan seksi acara, Zaenal Mahpudin. Setelah meminta keterangan sejumlah saksi, kini, keduanya telah ditangani Polres Garut.

“Kita tindak secara hukum agar dapat menenangkan atau menetralkan situsasi kondusif secara umum,” tutur Dedi.

Video yang sempat viral di media sosial itu pun lantas dihapus guna menghindari konflik yang lebih besar. “(Kepolisian) segera take down video viral tersebut,” imbuhnya. (gwn/JPC)