25 radar bogor

Hitung Produksi Beras Nasional, BPS Sebut Suplus 2,85 Juta Ton di 2018

Ilustrasi stok beras di salah satu agen beras (FEDRIK TARIGAN/JAWA POS)

JAKARTA-RADAR BOGOR Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pemerintah sudah menyempurnakan metode perhitungan produksi beras. Hal itu dikatakan Kalla saat memimpin rapat lanjutan lintas Kementerian dan Lembaga, Senin (22/10).

Pada rapat tersebut, terungkap bahwa pemerintah melakukan empat tahapan penyempurnaan metode perhitungan produksi beras dilakukan secara bertahap. Pertama, perhitungan luas lahan baku sawah nasional dilakukan oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) yang dibantu oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).

Kedua, perhitungan luas panen dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Ketiga, perhitungan produktivitas per hektar dilakukan oleh BPS. Keempat, perhitungan konversi gabah kering menjadi beras oleh BPS. Hitung Produksi Beras Nasional, BPS Sebut Suplus 2,85 Juta Ton di 2018
Ilustrasi beras di tingkat pengecer di pasar tradisional (FEDRIK TARIGAN/JAWA POS)

“Upaya penyempurnaan ini dilakukan untuk memperbaiki kesalahan perhitungan produksi beras yang walaupun sudah diduga sejak lama, upaya kongkrit untuk memperbaiki metodologi perhitungan produksi beras baru dilakukan pada 2016,” kata Kalla dalam keterangan resmi, Senin (22/10).

Dari hasil penyempurnaan perhitungan produksi beras yang dibahas dalam rapat tersebut, dilaporkan BPS kepada Wakil Presiden bahwa sampai dengan September 2018, data luas panen adalah sebesar 9,5 Juta hektare. Dengan memperhitungkan potensi sampai Desember 2018, maka luas panen 2018 diperkirakan mencapai 10,9 Juta hektare.

Berdasarkan perhitungan luas panen tersebut diperkirakan produksi Gabah Kering Giling (GKG) sebanyak 49,65 Juta Ton sampai bulan September 2018. Berdasarkan perhitungan potensi produksi sampai Desember 2018, maka diperkirakan total produksi GKG tahun 2018 sebesar 56,54 Juta Ton atau setara dengan 32,42 Juta Ton beras.

Pada rapat tersebut juga terungkap bahwa konsumsi beras baik secara langsung di tingkat rumah tangga maupun konsumsi tidak langsung yang telah dimutakhirkan menurut BPS untuk tahun 2017 adalah 111,58 Kg/Kapita/Tahun atau 29,57 Juta Ton/Tahun.

“Dengan demikian, bila diasumsikan konsumsi beras yang telah disesuaikan untuk tahun 2018 sama dengan tahun 2017, maka selama tahun 2018 terjadi surplus beras sebesar 2,85 Juta Ton,” ujarnya.

(uji/JPC)