25 radar bogor

Duka di HSN, Tiga Santri Digulung Ombak Palabuhanratu

ilustrasi

SUKABUMI-RADAR BOGOR,Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Kabupaten Sukabumi seketika menjadi duka. Tiga santri digulung ombang usai menghadiri puncak HSN yang dipusatkan di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Senin (22/10/2018).

Ketiga korban tersebut yakni Rehan(12), warga Kampung Baros 001/004 Desa Cikahuripan Kecamatan Gekbrong Kabupaten Cianjur, Hasan (16) warga Selaawi Desa Cirumput Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi dan Alamsyah (16) warga Cileungsi Bogor.

Informasi yang dihimpun, peristiwa tersebut terjadi sekira pukul 11.45 WIB. Menurut salah satu teman korban M. Nasir, (21), mereka beserta rombongan datang ke Palabuhanratu menggunakan kendaraan Mitsubishi SS No.Pol F 8723 SM. Saat itu, rombongan datang ke pantai Istiqomah berniat untuk berenang.

“Pukul 11.45 WIB, saya bersama korban dan rekannya berenang di Pantai Istiqomah. Pada Pukul 11.50 WIB, korban Rehan terbawa arus laut dan di selamatkan oleh sdr. Hasan. Karena arus laut yang sangat kencang, Hasan ikut terbawa arus laut dan sampai sekarang belum di ketemukan,” bebenya.

Dihunungi terpisah, Unit Sar Daerah Okih Pajri membenarkan kejadian tersebut. Saat ini, tim bersama relawan sedang melakukan pencarian.

“Satu sudah ditemukan atas nama Rehan dan saat ini sudah di bawa ke RS Palabuhanratu. Sedangkan Hasan, masih dalam pencarian. Adapun ciri-ciri korban yang belum di ketemukan yaitu, rambut lurus, pakaian baju warna hitam bercorak animasi, celana kolor warna ungu dan memakai sarung,” tandasnya.

Paber Sinaga Kordinastor Pos Basarnas Kabupaten Sukabumi mengatakan, santri Al- Atiqiyah Desa Cipanengah Kecamatan Bojonggenteng diketahui telah meninggal dunia akibat terseret ombak selepas mengikuti HSN. Kini korban sudah di bawa ke rumah duka.

“Untuk yang kejadiannya pantai dekat Istana Presiden, awalnya korban dan teman-temannya berenang dekat karang dan kemudian korban terbawa ombak50meterdari bibirpantai. Korban meminta tolong kepada rekan-rekannya namun nahas nyawanya tak bisa diselamatkan,” tandasnya.

(radar sukabumi/cr1)