SUKAJAYA-RADARBOGOR , Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bogor, membangun Dam Parit untuk mengatasi kekeringan dan kekurangan air di sektor pertanian selama musim kemarau dalam rangka meningkatkan indeks pertanaman di wilayah setempat. Penyuluh Pertanian UPT Pertanian Wilayah 2 Cigudeg Teguh Firman mengatakan, pembangunan Dam Parit (saluran waduk) merupakan sebuah teknologi sederhana untuk mengumpulkan aliran air ke dalam parit (drainase) untuk mengakomodasi volume aliran.
”Selain dapat digunakan untuk mengairi tanah pertanian di sekitarnya, juga dapat memperlambat aliran, erosi dan sedimentasi,” katanya. Menurutnya pembangunan dam parit melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2018 ini akan dilakukan di tiga titik diwilayah Kecamatan Sukajaya, diantaranya Kelompok Tani (Poktan) poktan Harapan Makmur Desa Harkat Jaya, Poktan Gunung Payung, Desa Sipayung, dan Poktan Mitra Tani Sejahtera Desa Kiarasari.
”Masing-masing lokasi menerima anggaran sebesar Rp140 juta. Sehingga total pembangunan dam parit yang tersebar di tiga lokasi anggarannya mencapai Rp 420 juta,” tuturnya. Teguh menerangkan, Dam Parit itu memiliki beberapa keunggulan di antaranya dapat menampung air dalam volume besar, tidak menggunakan areal produktif, dapat mengairi lahan cukup luas, dapat menurunkan kecepatan aliran permukaan, berfungsi menyimpan air ke dalam tubuh tanah sehingga mengurangi resiko kekeringan pada musim kemarau, serta biaya pembuatan relatif lebih murah.
”Selain untuk meningkatkan Indeks Pertanaman, pembangunan Dam Parit itu bertujuan mengairi lahan pertanian beberapa hektare, juga dapat menampung air limpasan yang tidak termanfaatkan secara optimal, serta meningkatkan penyediaan prasarana dan sarana air,” katanya. Dia menjelaskan dam parit juga dapat meningkatkan penyediaan prasarana dan sarana lahan, membangun fasilitas sumber air baru sebagai suplai air irigasi mendukung usaha pertanaman padi, serta meningkatkan produksi hasil pertanian di tingkat Kabupaten Bogor. (kmg/b/suf)