25 radar bogor

Punya Potensi Besar, BTN Ajak Generasi Milenial Garap Sektor Properti

Ilustrasi pengembangan rumah menengah atas (Dok.JawaPos.com)
Ilustrasi pengembangan rumah menengah atas (Dok.JawaPos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mendorong generasi milenial terjun ke sektor properti. Pasalnya, sektor ini punya potensi yang cukup besar untuk dikembangkan karena tingginya kebutuhan sektor perumahan di Indonesia.

“Generasi milenial sangat dibutuhkan di industri properti karena mereka dapat memberikan inovasi baik produk, pemasaran maupun akses pembiayaan,” ujar Direktur Utama Bank BTN Maryono dalam paparannya saat membuka workshop bertajuk Property Entrepreneurship for Millenials Generation di Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB), Jawa Barat, Sabtu (20/10).

Menurutnya, generasi milenial akan mendominasi 34 persen populasi masyarakat Indonesia pada 2020. Karena itu, kata Maryono, edukasi sangat penting dilakukan untuk kelompok ini agar mau terjun menggarap bisnis properti.

Hal ini seiring dengan maraknya pembangunan infrastruktur dan perkembangan transportasi massal yang menjangkau daerah pelosok hingga kota-kota besar di seluruh Indonesia.

Maryono optimistis, para generasi milenial berpotensi sukses bergelut di sektor properti di Indonesia karena prospeknya yang cemerlang.

Berdasarkan peringkat Top Cities for Real Estate Investment tahun 2018 dari PriceWaterhouse Coopers (PwC), Jakarta menempati urutan ke lima setelah Bangalore, Bangkok, Guangzhou dan Ho Chi Minh City.

“Artinya banyak investasi yang mengalir ke Jakarta, dan tidak menutup kemungkinan investasi itu masuk juga ke kota besar lainnya di Indonesia,” paparnya.

Apalagi, kebutuhan rumah masih besar, yakni sebesar 800.000 unit per tahun, sementara kapasitas pembangunan rumah para pengembang hanya sebesar 250.000 hingga 400.000 unit per tahun.

“Padahal jika investasi properti meningkat kebutuhan rumah masyarakat terpenuhi dan setidaknya 170 industri turunan lainnya ikut terdongkrak dan banyak lapangan pekerjaan berkembang yang pada akhirnya bisa mendorong pertumbuhan ekonomi,” urai Maryono.

Maryono menjelaskan, dalam bisnis properti terdapat sisi pasokan dan sisi permintaan yang keduanya harus diperhatikan. Karena itu, Bank BTN tidak hanya mengembangkan pembiayaan perumahan untuk menangkap permintaan konsumen (demand) namun juga memperhatikan sisi pasokan.

(ask/JPC)