25 radar bogor

Fakta Menarik Derby della Madonnina, Dari Nama Sampai Top Skorer

Derby della Madonnina memunculkan sejumlah fakta menarik (novantesimo.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Laga Derby della Madonnina yang mempertemukan AC Milan kontra Internazionale Milan bukan hanya adu otot dan teknik di lapangan saja. Ada beberapa cerita menarik yang menyertainya. Setiap laga derby pasti selalu panas dan bertensi tinggi. Aksi-aksi menawan dari pemain kedua tim tersaji di lapangan. Tujuan mereka hanya satu yakni ingin menunjukkan lebih baik dari klub sekota.

Pastinya, laga tersebut sarat emosi. Bukan hanya prestasi yang diperebutkan, tetapi lebih karena gengsi. Tak terkecuali dengan laga Milan kontra Inter. Adu teknik dan skill yang kadang muncul gesekan di lapangan kerap mewarnai pertemuan keduanya.

Akan tetapi, di samping adu otot di lapangan, laga Derby della Madonnina juga menghadirkan fakta menarik. Berikut beberapa fakta menarik di Derby della Madonnina.
Derby della Madonnina, Internazionale Milan, AC Milan, Inter Milan
Duel penyerang Argentina dalam Derby della Madonnina musim ini (gool.net)

Patung Bunda Maria
Laga AC Milan kontra Inter Milan disebut Derby della Madonnina karena di dekat Stadion Giuseppe Meazza terdapat patung Bunda Maria (Virgin Mary) yang letaknya di puncak Gereja Katedral Milan. Madonnina merupakan panggilan masyarakat setempat untuk patung Virgin Mary yang menjadi salah satu ikon Kota Milan.

Bagi warga Milan, itu merupakan tempat yang sakral dari sisi rohani. Karena di Italia sepak bola menjadi sebuah “kepercayaan”. Tak berlebihan pertemuan Milan dan Inter disebut Derby della Madonnina. Secara etimologis bisa diartikan bahwa siapa pun yang memenangi derby tersebut, merekalah yang berhak berada di puncak Kota Milan.

Chiasso Cup
Derby pertama antara AC Milan kontra Inter terjadi pada 18 Oktober 1908 di ajang Chiasso Cup, meski bukan ajang resmi. Laga itu dihelat di Chiasso (Swiss). Dalam laga yang dipimpin wasit Bollinger (Bellinzona) itu, Milan menang dengan skor 2-1 lewat gol Lana dan Forlano.

Rivera Versus Mazzola
Pada era 1960-an, Derby della Madonnina memunculkan perjumpaan bintang Italia masa itu yakni Gianni Rivera (AC Milan) dan Sandro Mazzola (Inter Milan). Keduanya sama-sama pernah memegang jabatan kapten. Rivera dijuluki Golden Boy karena kehebatannya. Sementara, Mazzola meneruskan kecemerlangan ayahnya, Valentino Mazzola, legenda Torino, yang meninggal dalam Tragedi Superga.

Rivalitas Rivera dan Mazzola tak hanya di klub, namun menular ke timnas Italia. Oleh pelatih Gli Azzurri di era itu, keduanya jarang dimainkan bersamaan. Ketika Rivera starter, Mazzola dicadangkan. Saat Mazzola dimasukkan, Rivera ditarik keluar. Salah satu pelatih Gli Azzurri kala itu, Ferruccio Valcareggi, menyebut persaingan Milan dan Inter membuat keduanya tak bisa bermain bersamaan.

Ejekan Fans Lucu
Saat Inter Milan menjamu AC Milan pada giornata ke-37 (6/5) musim 2011-12, seorang tifoso Inter mengangkat kaus putih dengan tulisan “Oh nooo!”. Itu ditujukan untuk membalas banner pendukung Milan yang intinya mereka adalah tetap penguasa Kota Milan. Suporter itu mengangkat kaus setelah pertandingan berakhir dan Inter menang dengan skor 4-2. Sudah pasti, tulisan di kaus itu merupakan ketidakpercayaan setelah timnya mampu menang 4-2 atas Milan.

Buntut dari tingkah tifoso tersebut, Inter mendapat hukuman denda sebesar 20 ribu euro karena tulisan itu dianggap sebagai penghinaan. Sementara, Milan juga dikenai denda sebesar 10 ribu euro atas banner yang dipasang fans mereka.

Kaus Cordoba
Ada sesuatu yang janggal ketika pemain Inter Milan memasuki lapangan saat hendak menjamu AC Milan (6/5/2012). Semua pemain memakai kaus bernomor punggung dua dengan nama Cordoba. Usut punya usut, mereka sengaja melakukannya untuk menghormati Ivan Cordoba karena laga itu menjadi Derby della Madonnina terakhirnya. Pada akhir 2011-12, Cordoba meninggalkan Inter. Defender asal Kolombia itu diturunkan pada menit ke-84 menggantikan Wesley Sneijder.

Rekor Altafini, Milito, dan Icardi
Mencetak banyak gol dalam satu laga Derby della Madonnina bukan perkara gampang. Hingga saat ini baru Jose Altafini yang mampu melakukannya. Dia satu-satunya pemain yang mampu mencetak empat gol di Derby della Madonnina. Penyerang berdarah Brasil itu melakukannya kala AC Milan menang 5-3 atas Inter pada 27 Maret 1960 di ajang Serie-A 1959-60.

Sementara, Diego Milito dan Mauro Icardi tercatat sebagai pemain Inter Milan yang mampu mencetak banyak gol dalam Derby della Madonnina. Milito mencetak hat-trick saat Inter Milan menang 4-2 (6/5/2012). Kemudian Icardi mencetak tiga gol saat Inter Milan menang 3-2 (15/10/2017. Keduanya menyamai pencapaian legenda mendiang Istvan Nyers yang juga mencetak hat-trick saat Inter Milan menang 3-0 atas Milan (1/11/1953) di Serie-A 1953-54.

Raja Gol Derby della Madonnina
Andriy Shevchenko pantas dinobatkan sebagai raja gol Derby della Madonnina. Selama karirnya, Sheva – julukannya, mampu mencetak 14 gol dalam Derby Milan di semua ajang. Itu merupakan jumlah gol terbanyak

(epr/JPC)