BOGOR-RADAR BOGOR,Rangkaian perlombaan dari Festival Seni Islam baru saja berakhir. Semua jenis lomba berjalan lancar dan sukses diikuti banyak peserta. Apalagi, tahun ini peserta mengalami kenaikan signifikan. Lalu seperti apa penutupan dari acara tersebut?
Dengan keikutsertaan warga menjadi peserta yang bertambah di tahun ini, menandakan mereka antusias dengan Festival Seni Islam. Panitia beranggapan bahwa inilah wujud asli Kota Bogor. Semua kegiatan berjalan dengan lancar dan sukses. Seperti diungkapkan Ketua Bidang Kehakiman Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ), Lukman Hakim.
“Untuk kegiatan MQK Bogor Barat meraih sebagai juara umum, dan untuk MTQ di Kecamatan Tanah Sareal meraih predikat juara umum. Karena tradisi yang kedua ditopang dengan potensi yang ada. Di mana lembaga pendidikan keagamaan itu terbanyak di Tanah Sareal,” ujarnya. Dikatakan juara umum itu, kata dia, artinya kafilah tersebut banyak meraih kategori kejuaraan. Dari berbagai macam cabang dan golongan, terbanyak dari kafilah tersebut dalam hal ini Bogor Barat dan Tanah Sareal.
Sudah banyak sekali peningkatan dari tahun ke tahun, mulai antusiasme dan pola pembinaan dari setiap kecamatan yang luar biasa.
“Bahkan saya tidak menyangka jika lomba MTQ tahun ini, pesertanya mencapai angka 700, itu sangat luar biasa,” tuturnya.
Ke depan, lanjut dia, setelah MTQ tingkat kota akan kembali dipersiapkan untuk Seleksi Tilawatil Quran (STQ) di tingkat provinsi.
“Karena memang STQ di tingkat provinsi ini tidak lama lagi akan digelar tahun depan di Indramayu. Tapi STQ ini berbeda dengan MTQ, yang membedakannya cabang yang diperlombakan,” ucapnya.
Lebih lanjut Ia menjelaskan, dengan selesainya kegiatan tersebut, diharapkan menjadi sebuah motivasi dan dorongan bagi para remaja Islam.
“Bahwa kita punya potensi dan kita tidak akan pernah tahu potensi kita jika tidak diuji. Ini menjadi sebuah wadah dan media untuk mengetahui seberapa besar potensi yang dimiliki,” imbuhnya.
Wakil Wali Kota Bogor, Usmar Hariman mengatakan, dengan adanya kegiatan MTQ, banyak hal yang ingin dilakukan, bagaimana peningkatan pemahaman dan implementasi dari umat Islam untuk memahami Alquran secara baik dan benar, selain untuk prestasi dan untuk kegiatan kemasyarakatan.
“Salah satunya untuk mencari bibit muda terbaik Islam dengan MTQ, tingkat kecamatan, kota, dan Jawa Barat. Semoga tidak hanya menampilkan untuk prestasi, tetapi kualitas dalam upaya peningkatan, pemahaman, pelaksanaan dari Alquran dan hadis itu bisa lebih dimaknai secara mendalam,” jelasnya.
Ia menambahkan, pemahaman generasi saat ini sudah dikuatkan kecanggihan teknologi dan sebagainya. Maka memang tuntutannya adalah seluruh unsur terkait harus peduli terhadap perkembangan Islam ke depan, terutama untuk upaya meningkatkan pemahaman dan pelaksanaan Alquran sendiri lewat teknologi.
“Selama teknologi tersebut dapat dikelola dengan baik dan bijak, remaja-remaja muslim pasti tidak akan terjerumus pada hal negatif. Semoga kegiatan MTQ ini bisa terus dibumikan dari tingkat kelurahan, kecamatan, sampai tingkat kota,” tukasnya.(cr4/c)
