25 radar bogor

Waspada, 35 Kecamatan di Kabupaten Bogor Masuk Daerah Rawan Bencana

LONGSOR

CIBINONG-RADAR BOGOR, Memasuki perubahan musim kemarau ke musim hujan, masyarakat Kabupaten Bogor, diminta terus meningkatkan kewaspadaannya. Terutama mereka yang tinggal di kawasan rawan longsor dan banjir.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, telah melansir ada lebih dari 200 desa di Bumi Tegar Beriman rawan bencana. Namun, memindahkan para penghuni rumah rawan longsor itu pun, bukan satu-satunya solusi untuk menghindarkan mereka dari bencana.

Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bogor, Dede Armansyah, pada dasarnya Bogor rentan terhadap pergerakan tanah. Dimana, sepanjang 2017 lalu, BPBD mencatat lebih terdapat 798 rumah telah direlokasi dan pada 2018 ini ada 670 rumah.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) Kabupaten Bogor, Syarifah Sofiah mengatakan, dalam menyusun RTRW pihaknya menggunakan peta rawan bencana.

“Waktu nyusun RTRW sudah menggunakan peta rawan bencana, longsor, gerakan tanah dan lainnya. Peta geologi,” kata dia,.

Sebelumnya, Kementerian ESDM meminta seluruh wilayah melakukan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap gempa tsunami. Penataan ruang hendaknya disusun berbasis kebencanaan, termasuk infrastruktur bangunan harus mempertimbangkan aspek kegempaan.

Menanggapi hal itu, Syarifah menegaskan, dalam Perda RTRW Nomor 11 Tahun 2016 itu, setidaknya ada 22 kecamatan ditetapkan sebagai wilayah rawan longsor dan 13 kecamatan rawan banjir. Namun, tidak melulu wilayah rawan bencana ini ‘haram’ untuk pembangunan.

Sementara itu, Kepala Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Bappedalitbang Kabupaten Bogor Ajat R Jatnika, menguraikan skala peta rawan bencana dalam Perda RTRW kecil (makro). Sehingga, dalam konteks infrstruktur wilayah pada akhirnya akan menggunakan peta itu.

“Ketika tahapan pembangunan infrastruktur, maka membutuhkan perencanaan lebih detil dan membutuhkan instrumen yang detil juga untuk menganalisa kemampuan lahannya. Baik itu uji kekuatan tanah, analisis geoteknik dan sebagainya sesuai kebutuhan keilmuan teknis sipil,” katanya.(wil/c)