25 radar bogor

Waspadai Cuaca Ekstrim, Tiga Bulan Ini Bogor Berpotensi Hujan Es dan Puting Beliung

HUJAN DERAS: Selasa (16/10/2018) sore Kota Bogor diguyur hujan deras disertai petir, Selasa (16/10/2018).
HUJAN DERAS: Kota Bogor saat diguyur hujan deras disertai petir dan angin kencang, Selasa (16/10/2018) sore lalu.

DRAMAGA-RADAR BOGOR, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Dramaga Bogor, memprakirakan akan terjadinya cuaca ekstrem selama tiga bulan ke depan, yakni Oktober, November dan Desember 2018.

Dengan adanya peralihan dari musim kemarau ke musim hujan, warga diminta tetap waspada akan terjadinya bencana. Terutama warga Bogor, yang tinggal di daerah rawan bencana alam seperti wilayah Barat, Utara, dan Selatan Kabupaten Bogor.

Kasi Data dan Informasi BMKG Klimatologi Dramaga Bogor Hadi Saputra mengatakan pada cuaca ekstrem itu, tentu masyarakat Bogor harus meningkatkan kewaspadaannya. Wilayah Bogor sendiri berpotensi terjadinya puting beliung disertai hujan es.

BMKG Prediksi Wilayah Bogor Mulai Musim Hujan di Bulan Ini

”Prediksi cuaca ekstrem di akhir Oktober. Cuaca itu berpotensi angin puting beliung disertai hujan es. Nanti kami pun akan memberi peringatan dini,” ucap Hadi.

Karena itu, Hadi mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap cuaca tersebut. Sementara untuk puncak musim hujan, sesuai hasil perhitungan akan jatuh pada Januari hingga Februari 2019.

Ia menuturkan, beberapa wilayah yang pernah diterjang hujan es yakni Leuwiliang, Parungpanjang, dan Cileungsi. Menurut Hadi, hampir di semua wilayah potensi hujan es bakal terjadi. ”Di semua wilayah Bogor punya potensi yang sama,” ujarnya juga.

Kabupaten Kemarau, Kota Bogor Diguyur Hujan Deras Disertai Petir. Lihat Videonya

Selain hujan es, ia pun mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada terhadap petir. ”Karena di Bogor ini kan paling petirnya, hampir semua wilayah punya potensi sama,” tegasnya.

Menurutnya, Bogor adalah wilayah yang musimnya tidak jelas. BMKG menyebutnya dengan non zona musim atau non zom. Istilah ini dipopulerkan untuk memberikan pemahaman khususnya kepada masyarakat Bogor bahwa tak ada jaminan Bogor tidak hujan sekali pun kemarau.

Ia pun mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi munculnya awan comulonimbus. Biasanya, kehadiran awan itu disambut oleh petir-petir yang menggelegar.(cr3/ind)