25 radar bogor

Siswa SDIT Pondok Duta Depok Diare Massal, Air Diduga Tercemar Bakteri E-coli

DEPOK-RADAR BOGOR,Pihak kepolisian mendatangi Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Pondok Duta, kemarin untuk menindaklanjuti petaka diare yang dialami 150 siswa.

Penyidik memeriksa air yang sering digunakan siswa untuk wudhu dan mandi cuci kakus (MCK). Penyidik juga memeriksa toren air yang berada di lantai tiga sekolah yang diketahui sebagai sumber air yang digunakan pihak sekolah.

Kasubag Humas Polresta Depok, AKP Firdaus mengatakan, ada ratusan siswa yang sakit diare, demam, dan muntah sejak Selasa (2/10) sampai dengan Kamis (11/10) secara bergantian.

“Gejala diare, demam, dan muntah. Sebagian dari mereka juga ada yang dirawat. Jadi misalkan hari ini si A sakit besoknya si B, begitu seterusnya,” kata Firdaus di lingkungan sekolah, Perumahan Pondok Duta 1, Duta Plaza 1 Nomor 1, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kamis (18/10).

Firdaus mengatakan, pihaknya juga meminta keterangan dari sekolah dan yayasan untuk menjelaskan terkait air di lingkungan sekolah yang diduga sudah terkontaminasi bakteri Escherichia coli (E-coli).

“Kami tadi telah mengecek air yang dipakai oleh para siswa untuk wudhu dan MCK. Kemudian kami juga mengecek pengelolaan sampahnya dan kami baru meminta keterangan dari yayasan dan orang-orang yang mengetahui kejadian ini,” ucap Firdaus.

Kepolisian masih mendalami kasus ini dari data yang didapat dari sekolah dan menunggu hasil dari sampel yang telah diperiksa oleh Dinas Kesehatan.

“Kami sementara menunggu hasil pengecekan sampel dari laboratorium IPB sebagai hasil uji sampel makanan dan air yang diduga tercemar,” ucap Firdaus.

Sementara itu, Ketua Yayasan SDIT Pondok Duta, Usman Rizal mengatakan, Dinas Kesehatan kembali menindaklanjuti investigasi ke sekolah untuk mengambil sampel air minum galon, air MCK, dan air wudhu yang telah diganti baru oleh pihak sekolah.

“Tadi (kemarin, red) Dinkes mengambil sampel yang baru untuk dibandingkan dengan air yang lama yang sudah tercemar. Dinkes juga akan ambil sampel fases siswa yang terkena diare,” kata Rizal.

Rizal menduga sumber air lama yang menjadi penyebab ratusan siswanya sakit karena sumber air tersebut hanya berjarak 7 meter dari sumur wc (septic tank).

“Dulu sumber air lama memang hanya berjarak 7 meter ke septic tank. Kalau yang baru sudah lebih jauh jadi 20 meter dari septic tank. Namun tidak tertutup kemungkinan karena sedang musim kemarau sehingga kualitas air tanahnya buruk,” tutur Rizal. (irw)