25 radar bogor

PAN Akui Lebih Fokus Pileg ketimbang Menangkan Prabowo-Sandi

Paslon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Sekjen PAN, Eddy Soeparno mengatakan partainya lebih fokus memenangkan Pileg ketimbang Pilpres 2019. (Issak Ramadan/JawaPos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR Kontestasi Pilpres dan Pileg yang berjalan bersamaan menjadi dilema bagi partai politik. Pasalnya fokus partai akan terbelah untuk 2 gelaran akbar tersebut. Mengingat kedua ajang 5 tahunan itu penting, maka partai pun tidak bisa mengabaikan salah satunya.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno mengakui jika partainya lebih fokus untuk memenangkan pileg ketimbang memperjuangkan Prabowo-Sandi di Pilpres. Keputusan itu diambil lantaran adanya parliamentary threshold 4 persen agar partai lolos ke Senayan.

“Saya menerima WA, SMS wah ternyata yang kita pilih (sebagai capres-cawapres) itu bukan kader. Kalau kita sekarang keluar teriak-teriak pak Prabowo, yang dapet angin positifnya Gerindra bukan PAN. Akhirnya tersadarkan ujung-ujungnya kita harus bergerak untuk memenangkan pileg,” ujar Eddy di kawasan Pakubuwono, Jakarta Selatan, Kamis (18/10).

Meski demikian Eddy menegaskan bahwa seluruh kader yang hadir para Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PAN beberapa waktu lalu, mengaku bahagia atas keputusan partai mendukung pasangan Prabowo-Sandi.

Selain itu, anak buah Zulkifli Hasan itu beranggapan bukan hanya PAN yang berfokus ke pileg ketimbang pilpres. Partai-partai lain juga diyakini memiliki pemahaman serupa dalam upaya meraih kursi DPR RI.

“Bagaimana semua partai berpikir untuk lolos Threshold. Itu aja dulu. Setelah itu kita berpikir nambah kursi, menjadi 3 besar, 5 besar dan lain-lain,” imbuhnya.

Lebih jauh Eddy menerangkan bahwa saat ini di daerah-daerah, ada sejumlah kader PAN yang menolak untuk memperjuangkan Prabowo-Sandi. Dengan alasan di daerah pemilihannya mayoritas konstituen pemilih bukan yang berafiliasi dengan Prabowo-Sandi.

“Bahkan sekarang, di antara caleg kita yang berjuang di daerah, ‘mohon maaf Ketum mohon maaf Sekjen. Tetapi di bawah saya mungkin tidak bisa terang-terangan untuk berpartisipasi dalam pemenangan pak Prabowo. Karena konstituen saya tidak sejalan dengan itu’,” tutup Eddy menirukan ucapan calegnya.

(sat/JPC)