25 radar bogor

Erick: Ini Sarana Membangun Kesadaran Kolektif buat Saudara Kita Acara Pentas Seni dan Doa Bersama

Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Erick Thohir (berbaju hijau) ketika hadir dalam acara pentas seni di auditorium Pusat Perfilman H. Usmar Ismail (PPHUI), Kuningan, Jakarta, Rabu (17/10) malam. (Ist/JawaPos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR Sebagai wujud untuk menumbuhkan simpati sekaligus memotivasi para korban bencana agar segera bangkit, Tim Kampanye Nasional pasangan Joko Widodo-Ma’uf Amin (TKN JKW-MA) menggelar acara pentas seni dan doa bersama. Khususnya untuk korban bencana di Nusa Tenggara Barat (NTB) serta Sulawesi Tengah (Sulteng).

Kegiatan yang mengusung tema “Doa Merajut Rasa Kemanusiaan Melalui Seni dan Budaya” dihelat di auditorium Pusat Perfilman H. Usmar Ismail (PPHUI), Kuningan, Jakarta, Rabu (17/10) malam.

“Doa dan dukungan nyata menjadi hal yang sangat dibutuhkan sekarang ini oleh para korban bencana,” ujar Ketua TKN JKW-MA Erick Thohir dalam kata sambutannya, di PPHUI, Kuningan, Jakarta.

Sam Bimbo tampil bersenandung musikal dalam doa. Kemudian pembacaan puisi oleh dua tokoh perfilman nasional Indonesia, Deddy Mizwar dan Christine Hakim. Sementara, Calon Wakil Presiden (Cawapres) Ma’ruf Amin melalui tayangan video membacakan doa untuk para korban bencana di NTB dan Sulteng.

“Kegiatan ini lebih ditujukan untuk menghadirkan rasa optimisme kepada masyarakat yang ditimpa musibah agar mereka bangkit kembali,” ucap Erick.

Dijelaskan Erick kegiatan ini sebagai bentuk komitmen sosok Joko Widodo dalam membangun kepemimpinan partisipatif bersama rakyat. Doa dan pentas seni ini lebih diarahkan untuk memotivasi para korban bencana bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi bencana kemarin. “Kami pun turut merasakan kepedihan mereka,” ucap Erick.

Sementara itu, Ketua Panitia Pentas Seni dan Doa Bersama untuk Korban Bencana di NTB dan Sulteng, Hendrasmo mengatakan kegiatan ini menjadi rangkaian yang berkesinambungan. Pilihan menghadirkan pentas seni, menjadi cara alternatif dalam menggalang kesadaran kolektif dari seluruh lapisan masyarakat untuk membantu dan peduli kepada para korban.

“Doa merajut kemanusiaan dalam ekspresi seni dan budaya ini adalah perwujudan bahwa kita hadir untuk NTB dan Sulteng. Ini bukan kampanye, namun suatu kegiatan kontemplasi untuk membangun empati bahwa kita ada di antara mereka yang terkena bencana,” jelas Hendrasmo.

Acara ini, Hendrasmo menjelaskan, mengundang semua ketua umum dan sekjen parpol koalisi pengusung, para anggota DPR dari parpol koalisi, menteri berlatar partai, TKN maupun relawan. “Inilah wujud dari merajut rasa kemanusiaan,” pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan saat ini masyarakat Indonesia bahu-membahu membantu para korban Gempa Bumi dan Tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Solidaritas ini sebagai kepedulian masyarakat atas korban bencana alam itu.

“Kita berkumpul di sini, saudara-saudara kita di NTB dan Sulawesi Tengah sedang berusaha bangkit akibat Gempa dan Tsunami,” ujar Presiden saat memberikan sambutan pada Acara Dies Natalis Universitas Sumatera Utara (USU) ke-66 di Auditorium USU, Medan, Sumatera Utara, Senin (8/10) lalu.

Presiden menegaskan, Pemerintah Indonesia bersama masyarakat di Tanah Air bersama-sama bergandengan tangan untuk membangun Lombok, NTB. Kemudian, untuk Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggola, Sulteng, agar kembali seperti semula. Hal itu dilakukan untuk mengembalikan perekonomian di dua daerah itu secara normal.

(aim/JPC)