25 radar bogor

Penembakan di Gedung DPR 5 Lantai Jadi Sasaran, Anak Buah SBY: Itu Bukan Peluru Nyasar

Ilustrasi penjagaan gedung DPR oleh sniper dari saat digelar agenda-agenda penting yang melibatkan presiden. (jpnn/jawapos.com)
Ilustrasi penjagaan gedung DPR oleh sniper dari saat digelar agenda-agenda penting yang melibatkan presiden. (jpnn/jawapos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR Teori peluru nyasar terkait Penembakan Gedung DPR yang mengarah pada ruang kerja legislator di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen Senayan, diragukan oleh Politikus Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin. Pasalnya ada lima lantai yang menjadi sarang dari peluru itu.

Mulai lantai 9, 10, 13, 16 dan 20. Terbaru, bekas lubang peluru didapati di ruangan Anggota Fraksi Demokrat Khotibul Umam Wiranu. Karena itu, Didi menilai ada yang tak wajar dari insiden tersebut.

bekas penembakan
Kaca yang pecah akibat dihantam peluru di lantai 20 Gedung Nusantara 1, Kompleks Parlemen Senayan. (Ist/JawaPos.com)

“Ada sekitar lima ruangan tempat peluru-peluru yang ditembakkan bersarang. Sehingga kami bertanya-tanya, apakah masuk akal dikatakan sebagai peluruh nyasar. Apakah mungkin peluru menyasar sejauh kurang lebih 400 meter dari lokasi penembakan yang diklaim di lapangan tembak Perbakin,” ucap Didi, Rabu (17/10).

Selain yang terbaru ruangan kerja Khotibul Umam, empat ruang lain adalah milik Anggota Fraksi Gerindra Wenny Warouw, Bambang Heri Purwanto (Golkar), Vivi Sumantri Jayabaya (Demokrat), dan Totok Daryanto (PAN).

Karena itu, kata Didi, patut dicurigai bahwa memang tembakan itu dengan sengaja dan penuh kesadaran telah diarahkan dan dibidik ke gedung DPR. Kalaupun benar nyasar karena orang latihan menembak, paling-paling nyasarnya hanya beberapa meter saja.

“Sebab sepuluh meter nyasar dari titik bidikan saja tentu sudah kejauhan, apalagi 400 meter. Masuk akalkah nyasar 400 meter ke banyak tempat? Menurut saya tidak masuk akal,” tutur Wasekjen DPP Demokrat ini.

Lebih lanjut, anak buah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menilai, penembakan itu dilakukan dengan kesadaran dan kesengajaan penuh. Entah itu sekadar iseng atau ada motif tertentu. Untuk itu dia meminta kepolisian egera mengusut tuntas dan seret pelakunya ke meja hijau.

Di sisi lain, kata dia, perlu dipikirkan pengamanan yang lebih optimal terhadap gedung parlemen. Sebab, ada ribuan orang berada di sana setiap hari. Bahkan tamu dari Wenny Warau hampir saja tertembak kepalanya.

“Hingga sore ini saya dengar ada lima ruangan yang terkena sasaran peluru. Saya sepenuhnya menolak teori peluru nyasar. Saya meminta polisi mengusut tuntas. Bisa itu orang iseng, atau penembakan dengan motif tertentu. Keduanya tetap biadab, sebab nyawa yang jadi taruhannya,” tandas Didi.

(aim/JPC)