25 radar bogor

Penderita Thalassemia di Bogor Memprihatinkan, Meningkat 409 Orang

Yane Ardian saat dilantik sebagai Duta Thalassemia Kota Bogor masa bakti 2018-2021.
Yane Ardian saat dilantik sebagai Duta Thalassemia Kota Bogor masa bakti 2018-2021.

BOGOR-RADAR BOGOR, Penderita penyakit thalassemia di Bogor cukup memprihatinkan. Tahun 2003, penderita thalassemia di Bogor hanya 25 orang, kini meningkat ada 409 orang.

“409 penderita thalassemia itu, 309 orang dari Kabupaten Bogor dan 100 orang dari Kota Bogor,” kata Ketua Perhimpunan Orang Tua Penderita Thalassemia Indonesia (POPTI) Kota Bogor, Djoko Setionegoro.

Menurutnya, thalassemia adalah penyakit turunan yang sangat mengganggu vitalitas hidup dari mulai bayi hingga dewasa.

Sedangkan Kepala Dinkes Kota Bogor, Rubaeah mengajak kepada para orangtua yang mempunyai anak penderita thalassemia agar secara intens memperhatikan kondisi kesehatannya, disamping harus secara rutin melakukan transfusi darah dan juga memperhatikan asupan gizinya.

“Kepada Duta Thalassemia Kota Bogor dan para kepala Puskesmas se-Kota Bogor agar benar-benar memperhatikan masyarakat di wilayah,” ujar Rubaeah.

Sementara itu, Ketua POPTI Pusat, Ruswandi menobatkan dan melantik Yane Ardian sebagai Duta Thalassemia Kota Bogor masa bakti 2018-2021.

Pelantikan berlangsung di Paseban Sri Baduga, Balai Kota Bogor, Rabu (17/10/2018) yang dirangkaikan dengan Sosialisasi tentang penyakit Thalassemia yang dibuka Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Rubaeah.

Yane Ardian usai dinobatkan sebagai Duta Thalassaemia Kota Bogor mengucapkan terima kasih karena dinobatkan menjadi Duta Thalassemia. Ia berharap kedepan bisa sama-sama mengentaskan dan menekan angka thalassemia di Kota dan Kabupaten Bogor.

“Saya tentunya tidak bisa sendiri, pastinya bersama para orang tua para thalassemia dan lembaga-lembaga yang memang fokus dalam penanganan thalassemia,” kata Yane, istri Wali Kota Bogor, Bima Arya.

Meski belum melakukan pertemuan dengan para pengurus, ada dua program terdekat yang akan dilaksanakan, yaitu pemeriksaan dini darah dan donor darah secara massal.

“Pertama, pemeriksaan darah harus kita lakukan, karena thalassemia tidak terlihat secara fisik, jadi harus dilihat dari tes darah agar kita sama-sama bisa tahu. Kedua, melakukan donor darah, karena banyak kebutuhan transfusi darah bagi mereka penderita thalassemia,” tuturnya. (Ismet-SZ)