25 radar bogor

Dianggap PKI, Jokowi Geram: Ini Cara Fitnah Yang Kejam!

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Radar Malang)
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Radar Malang)

JAKARTA-RADAR BOGOR Dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 banyak sekali isu yang menerpa kedua calon presiden maupun calon wakil presiden. Seperti yang dialami Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak Pilpres 2014.

Keikutsertaannya dalam Pilpres 2019, seringkali dikaitkan dengan statusnya yang diduga menjadi bagian dari Partai Komunis Indonesia (PKI). Sedangkan, jika dihitung-hitung Jokowi menjabarkan umurnya tidak logis jika disangkutpautkan dengan isu tersebut.

Jokowi pun melampiaskan kemarahannya saat di depan warga yang diberikan sertifikat tanah. “Coba, Astaghfirullah. Saya saja lahir 1961, PKI dibuat kan tahun 1965 umur saya kan baru 4 tahun, masa ada PKI balita. Kalau ada fitnah dan hoax seperti itu, kita mikir, logis nggak,” kata Jokowi dengan nada tinggi di Marunda, Jakarta Utara, Rabu (17/10).

Dianggap PKI, Jokowi Geram: Ini Cara Fitnah Yang Kejam!
Foto rekayasa Presiden Joko Widodo bersama pemimpin PKI, DN Aidit (Reyn Gloria/ JawaPos.com)

Bahkan, Jokowi meminta masyarakat bertanya ke semua orang terdekatnya, keluarga, Pihak NU, Muhammadiyah, Al-Irsyad yang ada di Solo. Jokowi menegaskan agar masyarakat tidak menelan bulat-bulat isu tersebut.

“Ada gambar saya di medsos ini lihat, yang pidato itu DN Aidit ketua PKI, saya cek ini pidatonya tahun 1955, ada gambar saya di dekatnya ini, padahal lahir saja belum. ini kabar bener atau enggak bener? gambar seperti yang aneh aneh ini banyak sekali,” terang Jokowi.

Dengan sedikit meninggikan suaranya, Jokowi tidak habis pikir atas usaha orang-orang yang ingin menjatuhkannya. Dirinya menilai perilaku seperti itu bukanlah tata krama bangsa Indonesia.

“Bukan nilai yang harusnya kita anut di agama kita, ini cara fitnah kejam yang disini ada yang percaya nggak silakan maju, saya beri sepeda, kebangetan banget,” ungkapnya diakhiri tawa.

“Inilah keterbukaan media sosial yang kita semua harus tahu, jangan-jangan sampai kita kemakan,” tandasnya.

(rgm/JPC)