25 radar bogor

Prabowo Sebut Pemerintah Ugal-ugalan Kelola Nergara

Capres 01 Prabowo Subianto ketika berorasi kepada kadernya di Depok, Jawa Barat. (Dok.JawaPos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR Calon Presiden Nomor urut 02 Prabowo Subianto kembali membuat pernyataan yang menohok soal permasalahan bangsa. Jenderal berjuluk 08 itu menilai kepemimpinan Indonesia kerap ugal-ugalan dalam mengelola negara.

Demikian disampaikan Prabowo Subianto melalui akun Facebook pribadinya pada Selasa (16/10). Dalam unggahannya itu, dirinya mengklarifikasi makna dari Make Indonesia Great Again yang disampaikan orasi politiknya pekan lalu.

Dia membantah bahwa pernyataan itu plagiat dari ucapan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Prabowo menjelaskan bahwa pernyataannya itu buah gagasan untuk mengembalikan kejayaan Indonesia, bukan malah dianggap spontanitas yang muncul belakangan ini saja.

Di sisi lain, Mantan Danjen Kopassus itu pun menyindir balik pemerintahan yang dinilainya kerap membuat keputusan yang tidak matang. Termasuk persoalan keadilan yang mesti dibenahi dalam empat tahun terakhir ini.

Berbagai contoh inilah yang membuatnya menilai pemerintah telah mengelola negara secara ugal-ugalan.

“Empat tahun terakhir kita melihat bagaimana sebuah keputusan bisa dengan mudah direvisi atau dibatalkan tanpa memikirkan dampak hingga rakyat bawah. Hukum menjadi alat tawar menawar politik tanpa pernah mempedulikan rasa keadilan. Dan kita terus menyaksikan bagaimana riuhnya kabinet kerja, akibat saling tuding antar kementrian dan lembaga negara. Perlahan-lahan mimpi untuk mengembalikan kejayaan Indonesia luntur oleh cara ugal-ugalan dalam mengelola negara,” kata Prabowo.

Menurut Prabowo, cara-cara pemerintah seperti ini dinilainya jauh berbeda dengan kepemimpinan para founding father terdahulu. Presiden Indonesia ke-1 Indonesia Soekarno misalnya, ia menilai telah berhasil mengobarkan semangat revolusi.

Begitupula Presiden ke-2 Soeharto, kata dia, yang berhasil mengedepankan pembangunan bangsa. Buktinya, zaman itu harga-harga bahan pokok jauh stabil daripada sekarang.

“Sekarang, saudara-saudara sekalian, kenapa terdengar nada-nada sumbang yang ketakutan terhadap gagasan untuk mengembalikan kejayaan Indonesia. Kenapa bergema nada-nada khawatir dari keinginan untuk mengedepankan kepentingan bangsa di atas segalanya, menjadikan Indonesia untuk orang Indonesia,” ucapnya.

Prabowo juga curiga ada sesuatu hal dibalik ketakutan-ketakutan tersebut. Dia juga menganggap nada sumbang dibalik kritik soal Make Indonesia Great Again lantaran oknum itu dinilai tak percaya diri Indonesia bisa menjadi negara besar.

“Mereka yang tidak mau Indonesia jaya, tidak pula ingin tanah air Indonesia untuk bangsa Indonesia adalah para pencari “rente” di balik mandegnya kehidupan berbangsa dan bernegara. Mereka lah para pengambil untung di tengah-tengah kondisi ekonomi rakyat kita yang buntung,” ungkapnya.

“Kita, bangsa Indonesia, seharusnya tidak memberi tempat untuk orang-orang ini. Make Indonesia Great Again atau Mengembalikan kejayaan Indonesia bukanlah retorika yang perlu diperdebatkan tetapi sebuah tanggung jawab yang diberikan oleh para pendiri bangsa untuk kita. Jika mereka, para pendiri bangsa bisa mengubah nasib bangsa yang telah dijajah selama ratusan tahun maka kita seharusnya mampu mengubah nasib rakyat yang semakin tidak menentu di hari-hari belakangan ini,” tutupnya.

(aim/JPC)