25 radar bogor

Ternyata Ini Alasan Prabowo Jarang Tampil di TV pada Masa Kampanye

Menurut Sugiono, Prabowo memiliki gaya sendiri dalam berkampanye. Tak haus sorotan media. Karena hal seperti itu menurutnya hanya pencitraan. (Dery Ridwansah/JawaPos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto membantah tudingan bahwa ia kurang serius menghadapi Pilpres 2019. Tudingan itu dialamatkan padanya lantaran mantan Danjen Kopassus itu dianggap jarang tampil di layar televisi pada masa kampanye.

Sugiono selaku Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Bidang Kaderisasi dan Informasi Publik menyebutkan bahwa Prabowo menganggap alasan itu tidak tepat. Dia bilang, kegiatan Prabowo sangat padat, tidak hanya untuk agenda politik.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Prabowo, imbuh Sugiono, bahkan bertujuan untuk kepentingan publik yang lebih luas. Misalnya membahas perekonomian dan hal-hal yang menyangkut masa depan bangsa.

“Kegiatan yang ia (Prabowo) lakukan bertujuan untuk kepentingan publik seperti berdialog dengan para ekonom untuk membahas dan merumuskan kesejahteraan ekonomi untuk rakyat Indonesia. Serta ada juga kegiatan dengan para tenaga kesehatan yang bertujuan untuk merumuskan konsep kesehatan untuk kepentingan rakyat Indonesia,” kata Sugiono dalam keterangannya, Senin (15/10).

Sugiono juga mengatakan, kampanye pemilu tidak harus selalu diliput media yang seakan-akan hanya berusaha untuk menaikkan citra. Prabowo memiliki cara sendiri agar visi-misi menjadi capres dapat langsung dirasakan masyarakat luas.

“Pak Prabowo memiliki cara dan gayanya sendiri dalam menjalankan kampanye ini. Kampanye pada Pemilu tidak harus selalu tampil di depan umum untuk membangun pencitraan saja. Yang terpenting adalah merumuskan dan membuat strategi untuk menciptakan Indonesia yang adil dan makmur untuk bisa dijalankan ketika terpilih nanti,” katanya.

Tak hanya itu, Sugiono juga berjanji bahwa janji-janji kampanye Prabowo bakal direalisasikan. “Jangan sampai jika terpilih nanti janji-janji kampanyenya tidak bisa ditepati karena tidak memiliki kemampuan serta arah yang jelas untuk melaksanakannya,” pungkasnya.

(aim/JPC)