25 radar bogor

Ogah Ikuti Cara PKS, PDIP Ibaratkan Jokowi Seperti Gatot Kaca

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto. Hasto memastikan jika partai dan koalisinya tak bakal melakukan kampanye negatif. Tim Pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin memilih cara kampanye damai (Dok.JawaPos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR PDI Perjuangan mengaku ogah mengikut cara kampanye Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Model kampanye negatif yang belakangan yang disuarakan Presiden PKS, Sohibul Iman, dinilai tak cocok dengan PDIP.

“Itu kan PKS, kalau di PDIP kami berkampanye yang positif, kami membangun peradaban, kami mengangkat kebudayaan martabat bangsa,” ujar Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto di Posko Rumah Cemara, Jakarta, Senin (15/10).

PDIP juga telah berkomitmen mengadopsi kampanye damai. Ini sebagaimana komitmen dalam acara deklarasi damai yang digelar KPU beberapa waktu lalu.

Hasto memastikan jika PDIP dan juga koalisi Jokowi-Ma’ruf Amin lebih mengedepankan adu gagasan dalam kampanye di Pemilu 2019 mendatang. “Jadi kami adu rekam jejak, kemudian konsepsi bagaimana masa depan Indonesia raya ini. Itu yang kami sampaikan,” tegasnya.

Hasto menambahkan, kendati Jokowi-Ma’ruf Amin kerap diserang kampanye negatif, pihaknya tak pernah membalas dengan cara serupa.

Dia lantas mengibaratkan dengan sosok Gatot Kaca dalam cerita pewayangan. Ketika Gatot Kaca diserang malah membuatnya kuat. “Ketika diserang habis-habisan oleh pihak angkara murka, tapi malah menjadi sakti,” ungkapnya.

Bahkan Hasto mengibaratkan Jokowi seperti ‎Gatot Kaca yang terus-terusan diserang oleh kampanye negatif oleh berbagai pihak yang tidak suka dengan prestasi Jokowi. “Ya misalkan di situ (Gatot Kaca),” kata Hasto sambil tertawa.

Sebelumnya, Presiden PKS Sohibul Iman, mengatakan bahwa calon anggota legislatif atau caleg boleh melakukan kampanye negatif di Pemilu 2019 mendatang.

“Silakan masuk ke negative campaign, cukup 20 persen. Negative campaign adalah kampanye yang kita angkat kelemahan lawan, tapi ada fakta. Itu boleh,” kata Sohibul.

Sohibul mengatakan publik juga harus mengetahui kelemahan dari para caleg. Sehingga, kata dia, lawan pun akan melakukan hal yang sama kepada para caleg PKS. Namun, kata Sohibul, hal yang tidak boleh dilakukan adalah kampanye hitam.

Menurut Sohibul, yang harus diperbanyak adalah kampanye positif dengan porsi 80 persen. Kampanye positif adalah dengan menceritakan kelebihan pribadi caleg‎.

(gwn/JPC)