25 radar bogor

Munculnya Musiman, Lemhanas Duga Isu PKI Bermuatan Politis

Ilustrasi: Pilpres 2019 (Koko/JawaPos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR Partai Komunis Indonesia (PKI) menjadi isu musiman jelang berbagai perhelatan politik. Organisasi terlarang itu kerap kali disebut-sebut mulai hidup kembali dan mengancam kedaulatan bangsa Indonesia.

Menanggapi itu, Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Letjen (Purn) TNI Agus Widjojo menduga isu PKI ini telah dipolitisasi oleh pihak-pihak tidak bertanggungjawab. Dugaan ini didasari karena munculnya hanya dalam situasi tertentu alias musiman.

“Perlu kita waspadai, dan cermati mengapa dia munculnya musiman sehingga patut diduga ini sebuah isu yang menjadi favorit untuk dimunculkan secara politis dengan event-event politik tertentu,” ujar Agus di kantor Lemhanas RI Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (15/10).

Agus menuturkan, isu PKI ini dimunculkan tidak lain hanya untuk mencari keuntungan sepihak. Demi memenuhi ambisi oknum-oknum tersebut.

“Tujuannya untuk membelah masyarakat jadi dua, untuk pro dan kontra terhadap dukungan. Kelompok yang didukung oleh pembuat isu ini dan untuk membulatkan sikap kontra terhadap kelompok yang tidak didukung oleh kelompok ini,” jelasnya.

Oleh sebab itu, Agus meminta agar publik cerdas dalam menghadapi isu ini. Ketika kabar PKI dimunculkan lebih baik diteliti kebenaran data dan faktanya. Agar tidak dibodohi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dengan isu bohong.

“Kita melihat konfirmasi dari berita itu dulu. Adakah datanya? adakah faktanya? baru kita memperlakukan sebagai masalah. Kita sudah capek-capek menangani ternyata itu hanya buatan saja,” sambungnya.

Selain itu dasar hukum atas pelarangan PKI di Indonesia juga dianggap sudah jelas. Hanya butuh konsistensi dalam menegakkan itu, demi menjaga kedaulatan negara.

“Skrup-skrup hukumnya untuk melarang penyebaran ajaran maksisme, melanisme, komunisme itu sudah sangat kuat tinggal ditegakkan saja. Dan saya punya keyakinan ideologi Pancasila itu jauh lebih kuat, sakti, ampuh daripada komunisme,” tandas Agus.

(sat/JPC)