25 radar bogor

Markas PMI Kota Bogor Latih Warga Siap Siaga KLB

Warga saat mendapatkan materi pelatihan angga

BOGOR – RADAR BOGOR, Pogram Kesiapsiagaan epidemi dan pandemi masyarakat menjadi agenda wajib di PMI Kota Bogor. Senin (15/10/2018), diadakan lokalatih pengendalian kejadian luar biasa (KLB) bagi masyarakat tingkat kelurahan, yang digelar di aula Kecamatan Tanah Sareal Bogor.

Kepala Markas PMI Kota Bogor, Otjim Wartjim mengatakan, PMI punya program bantuan dari PMI Pusat yang diinisiasi international federation of red cross and red crescent societies atau badan PMI dunia.

“Jadi diberikan semacam program kemudian ada beberapa daerah selain PMI Kota Bogor yakni Boyolali, Tabanan, dan Pandeglang. Dari empat provinsi yang jadi fokus sasaran untuk mencoba mempersiapkan apabila terjadi bencana yang diakibatkan epidemi dan pandemi,” bebernya kepada Radar Bogor.

Ia menambahkan, intinya masyarakat agar siap apabila terjadi hal tersebut. Walau memang tidak mengharapkan, tetapi kebetulan memang ini sering terjadi di negara lain. Bahkan program ini selain di Indonesia juga ada di Uganda dan Kamerun. Karena dari palang merah dunia.

“Kemudian hari ini merupakan tindak lanjut dari beberapa kegiatan PMI, ada pencanangan di tingkat PMI pusat Juni lalu, kemudian setelah itu di tiap kota dan kabupaten yang tadi ditunjuk sebagai pilot project, itu mengadakan kegiatan sosialisasi seperti ini. Bahwa pengurus mesti paham, kemudian setelah itu mengundang pengurus – pengurus kecamatan Kota Bogor yang diberikan informasi kaitan dengan kesiapsiagaan,” ujarnya.

Dan hari ini, kata dia, mengundang tokoh masyarakat yang ada di Kelurahan Tanah Sareal yang terdiri dari tokoh masyarakat, tokoh agama, kemudian kader, dan puskesmas. “Jadi keterlibatan dari semua unsur. Ada juga relawan PMI yang ada di tiap kelurahan,” ucapnya.

Masih kata Otjim, ada duakKelurahan yang menjadi fokus sosialisasi ini yakni di Kelurahan Tanah Sareal dan Katulampa.

“Kalau Tanah Sareal merupakan hasil kesepakatan pada waktu September ada rumusan di tingkat kota, yang juga melibatkan beberapa dinas seperti pertanian, akhirnya muncul dua penyakit yang memang sering terjadi di Kota Bogor, jadi Tanah Sareal fokus kepada rabies. Karena gigitan di wilayah Tanah Sareal itu cukup tinggi, namun jika terjadi rabies, alhamdulillah belum, ini baru gigitannya. Kemudian ada yang menangani bagian masalah rabies,” terangnya.

Jika di Katulampa, lanjut dia, karena tingginya demam berdarah, rencana Kamis dan Jumat mendatang, diberikan sosialisasi atau lokalatif, karena sifatnya masyarakat diberikan sosialisasi juga praktik. “Nanti akan diberikan juga semacam simulasi apabila terjadi KLB. Karena bencana itu ada dua sumber, ada yang diakibatkan alam dan binatang,” tukasnya. (cr4/c)