25 radar bogor

Emas Basket Putri Kabupaten Bogor Lengkapi Prestasi Tuan Rumah

Ekspresi kegembiraan pemain basket putri Kabupaten Bogor usai memastikan diri merebut medali emas Porda Jabar 2018.

BOGOR – RADAR BOGOR, Tim Basket putri Kabupaten Bogor berhasil meraih medali emas mengalahkan Kota Bandung dipartai final pada Porda XII Jabar 2018 yang bertanding di GOR Hall A Pajajaran, Senin (15/10/2018).

Pada kuarter pertama, anak asuhan Mabruri Wijaya mampu memberikan serangan yang cepat, meskipun permainan tim Kota Bandung pun tidak kalah cepat, hasil 10-7 untuk keunggulan tuan rumah.

Dikuarter kedua pertandingan ketat, saling adu serangan cepat dan berbalik keunggulan buat Kota Bandung 22-26.

Dikuarter ketiga, Husna cs mulai bangkit dan mencari fouling, hasilnya pun berhasil beberapa free throw bisa dimanfaatkan jadi poin. skor pun ketat dan hanya beda satu bola 35-33.

Puncaknya, kuarter terakhir tim Kota Bandung kerap melakukan shooting diluar garis namun tidak mampu membuahkan poin untuk mengejar ketertinggalan.

Sementara tuan rumah bisa mencuri poin demi poin dan hanya terpaut 2 setengah bola sekaligus mengunci kemenangan tuan rumah dengan skor 46-41 memberikan medali emas buat tim kontingen Kabupaten Bogor.

Menanggapi hal ini, Pelatih Tim Basket Kota Bandung Marlina Herawan menjelaskan, hasil akhir ini diluar target, namun tim pelatih tetap mengapresiasi usaha anak-anak sudah maskimal.

“Mungkin kunci utama finishing kurang, lawan lebih sabar dan disiplin. tapi secara permainan anak-anak maksimal dan all out saya hargai usaha mereka,” jelasnya kepada awak media usai pertandingan.

Terpisah, Pelatih Tim Basket Kabupaten Bogor Mabruri Wijaya mengatakan, timnya dibentuk selama delapan  tahun.  Butuh waktu yang panjang sampai meraih hasil maksimal yaitu medali emas di Porda 2018.

“Kami manfaatkan potensi pemain lokal bogor dan ini gabungan 3 tim popda sebelumnya, alhamdulilah bisa meraih medalil emas di porda 2018,”katanya

Uwi-sapaan karibnya- juga mengaku, untuk tim porda 2018 kebanyakan diisi anak SMA,. Sehingga latihan dilakukan dengan tensi tinggi. Baik secara fisik maupun teknik.

“Kalau Bandung banyak anak kuliah, tapi kalau berbicara porda siapa yang siap di lapangan,”ucapnya. “Yang turun di 3×3 hari ini akan bermain di porda yang akan datang, terus pemain basketnya turun di 3×3,” tukasnya.  (nal/c)