JAKARTA-RADAR BOGOR,Persebaya Surabaya kembali kalah di laga kandang, Sabtu (13/10). Namun, tak ada aksi buruk yang dilakukan Bonek. Suporter setia Persebaya ini tetap pulang dengan tertib tanpa melakukan tindakan negatif seperti yang pernah dilakukan sebelumnya.
Begitu laga melawan Borneo FC memasuki injury time, satu persatu Bonek mulai meninggalkan Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Dengan wajah masam, mereka menuju pintu keluar dengan tertib. Saat laga usai, tak banyak di antara mereka ikut menyanyikan lagu ‘Song for Pride’. Malah banyak yang menggerutu terkait hasil yang diraih tim kesayangan mereka.
Meski kecewa karena kalah dari Borneo 0-1, Bonek tetap tertib dan dewasa. Terbukti, hingga pertandingan berakhir tidak ada aksi pelemparan botol ataupun penyalaan flare. Sangat berbeda dengan sikap Bonek ketika kalah dari Persib 3-4 pada 26 Juli lalu.
Saat jeda pertandingan, Bonek pun melakukan aksi yang merupakan wujud dari ungkapan duka mereka terhadap korban bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Saat itu Bonek melalukan aksi sejuta cahaya dengan menyalakan lampu dari ponsel masing-masing.
”Ini merupakan simbol doa, harapan, dan dukungan Bonek agar para korban tetap kuat menghadapi hari esok,” ungkap pentolan Bonek, Tulus Budi.
Dengan iringan lagu Kebyar-Kebyar dari Gombloh, para penonton larut dalam aksi tersebut. Setelah itu, diserahkan sumbangan dari Bonek sebesar Rp 375 juta kepada SAR Surabaya.
Jumlah tersebut masih bisa bertambah. Sebab, pada Minggu (14/10) Bonek Tribun Kidul masih melakukan penggalangan dana pada car free day di Taman Bungkul. Selain itu, perwakilan Gate 21 bersama pihak SAR akan menuju Sigi untuk menyerahkan bantuan.
”Mungkin jumlah yang terkumpul seperti setitik air di padang tandus bagi pemulihan korban bencana di sana. Tapi, InsyaAllah setitik air yang didonasikan itu adalah wujud rasa sayang keluarga besar Bonek bagi saudara kami di sana,” tutup Tulus.
(gil/ham)
#liga 1 2018 #persebaya
