25 radar bogor

Bamsoet Jelaskan Kronologis Insiden Peluru Nyasar di Gedung DPR

Ketua DPR Bambang Soesatyo memastikan jika insiden yang terjadi di ruang kerja koleganya bukanlah penembakan, melainkan peluru nyasar. (Intan/JawaPos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR Kejadian dugaan aksi penembakan ruangan kerja dua anggota legislator menemukan titik terang. Itu setelah sejumlah tim gabungan melakukan penyelidikan di tempat kejadian perkara (TKP) pada Senin (15/10) sore.

Hasilnya, insiden itu ternyata disebabkan peluru nyasar anggota perbakin yang tengah melakukan latihan.

Demikian disampaikan oleh Ketua DPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet saat melakukan jumpa pers bersama Ketua Perbakin, Setyo Wasisto dan Dikrimum Polda Metro Jaya Niko Afinta.

Bamsoet mengatakan, sesaat kejadian penembakan tersebut terjadi, ia langsung melakukan koordinasi dengan Setyo.

Dalam penelusuran Setyo, kata Bamsoet, tak ada unsur penembakan yang disengaja dalam kasus tersebut. Politikus partai Golkar ini memastikan kejadian ini murni hanya peluru nyasar.

“Intinya adalah ada yang latihan menembak di lapangan tembak perbakin yang kemudian pelurunya nyasar ke gedung DPR,” kata Bamsoet.

Apabila ditelisik dari segi wilayah, Bamsoet menyebutkan letak lapangan tembak dengan gedung DPR memang berdekatan. Sehingga ia memastikan kejadian ini tak bernuansa politis.

“Jadi bukan terorisme, bukan penembakan yang disengaja atau aksi aksi teror kepada anggota DPR, bukan. Bukan karena anggota komisi III kami gencar mau menggolkan UU anti terorisme, enggak ada kaitannya. Ini murni peluru nyasar,” jelasnya.

Di sisi lain, pihaknya menyerahkan proses hukum sepenuhnya kepada pihak terkait akibat insiden tersebut. Dia juga berharap kepolisian lebih dapat meningkatkan kembali keamanan dalam latihan menembak di kawasan Gedung DPR RI.

Sebelumnya, Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mendadak geger dengan adanya aksi penembakan oleh orang tak dikenal. Meski tak ada korban jiwa, ruangan kerja milik dua anggota komisi III diketahui menjadi rusak.

Kedua anggota DPR RI itu bernama Wenny Warouw dari Fraksi Partai Gerindra dan Bambang Heri Purnomo dari Fraksi Partai Golkar. Kejadian ini juga hampir merenggut nyawa salah satu staff dari Bambang, maupun tamu dari Wenny.

(aim/JPC)