25 radar bogor

Di Depan Cak Nun, Ma’ruf Amin Utarakan Alasannya Jadi Cawapres Jokowi

Cawapres 01, KH Ma'ruf Amin ketika bersilaturahmi dengan budayawan Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun di Jogjakarta, Minggu (14/10) (Ist For JawaPos.com)
Cawapres 01, KH Ma’ruf Amin ketika bersilaturahmi dengan budayawan Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun di Jogjakarta, Minggu (14/10) (Ist For JawaPos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR Cawapres nomor urut 01 Mar’uf Amin berkesempatan berkunjung ke Rumah Maiyah, Kadipiro, Jogyakarta, Minggu (14/10). Dalam kunjungannya dia sempat berdiskusi dengan Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun serta para anak muda yang sering beraktivitas di tempat itu.

“Hari ini saya sangat bersyukur bisa diterima oleh Emha Ainun Nadjib, budayawan dan tokoh kita yang terkenal, menerima silaturahmi saya,” kata Ma’ruf di lokasi.

Di awal pembicaraannya, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu bercerita alasannya menerima pinangan sebagai Cawapres dari Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya di usia sepuhnya ini, dia ingin lebih banyak berkontribusi untuk kemaslahatan rakyat Indonesia.

“Jadi saya tak berangan-angan untuk menikmati hasilnya. Saya hanya ingin memberi sesuatu yang memberi manfaat kepada generasi sesudah saya,” jelasnya.

Dalam misinya menjadi pemimpin negeri, Ma’ruf menegaskan ingin menghilangkan konflik ideologi di Indonesia. Pasalnya jika hal ini tidak dicegah, maka berpotensi memicu konflik besar.

Pada bagian akhir di awal pembicaraan itu, Ma’ruf secara terbuka memohon masukan serta saran dari Cak Nun dan kawan-kawannya di Rumah Maiyah.”Saya ingin mendapat masukan dan saran membangun negara ini supaya lebih baik, rukun, dan sejahtera, dan lebih baik kehidupannya,” tegasnya.

Sementara itu, Cak Nun menyambut baik kedatangan Ma’ruf. Bahkan dia mengaku begitu mengapresiasi kedatangan Ma’ruf, karena mantan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu bisa disebut sebagai seniornya.

Di sisi lain terkait urusan politik, Cak Nun menegaskan tidak akan ikut dalam politik praktis. “Wasit ya bukan, hakim garis ya tidak. Ofisial juga tidak. Penonton saja,” tutup Cak Nun.

(sat/JPC)