25 radar bogor

Demi Menjaga Daya Beli Masyarakat, Jokowi Pastikan Premium Tidak Naik

Presiden memastikan harga BBM jenis premium tidak mengalami kenaikan. Tidak ada kenaikan itu demi menjaga daya beli masyarakat. (Miftahulhayat/Jawa Pos)

JAKARTA-RADAR BOGOR Pekan lalu publik sempat dihebohkan dengan pengumuman kenaikan bahan bakar minyak (BBM) subsidi (premium) oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan. Namun berselang satu jam kemudian pengumuman itu dibatalkan.

Kini Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya angkat bicara soal isu kenaikan harga BBM. Presiden memastikan, tidak ada kenaikan harga untuk BBM bersubsidi jenis premium.

“Ndak, ndak (tidak naik, Red). Sudah saya batalkan,” ujarnya setelah menyerahkan bonus kepada atlet Asian Para Games di Istana Kepresidenan Bogor kemarin (13/10). Namun, Jokowi tidak menyebut sampai kapan harga premium tidak dinaikkan. Dia hanya mengatakan, harga berbagai jenis BBM sudah dikaji dan dampaknya telah dikalkulasi pemerintah. Termasuk saat harga BBM jenis pertamax dan pertamax dex dinaikkan awal pekan lalu. Menurut dia, pengkajian sudah dilakukan sebulan lalu.

Untuk premium, menurut dia, kalkulasinya berbeda. Aspek daya beli masyarakat juga dipertimbangkan dalam pengambilan kebijakan. Sebab, mayoritas pengguna BBM jenis tersebut masyarakat kelas menengah ke bawah dan penyedia jasa distribusi.

Nah, berdasar hasil kalkulasi pemerintah bersama Pertamina, kenaikan harga premium berdampak menurunnya daya beli masyarakat. Imbasnya, hal itu memengaruhi pertumbuhan ekonomi. Sebab, berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat bertumpu pada sektor konsumsi dengan angka 56 persen.

Dia menambahkan, di sisi lain, kenaikan harga premium sebesar Rp 900 per liter juga dirasa tidak memberikan keuntungan signifikan terhadap keuangan Pertamina. “Sudah saya putuskan premium batal,” ujarnya.

(far/c11/oni)