25 radar bogor

BI Dorong Peran Ekonomi Syariah untuk Pertumbuhan Berkelanjutan

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (FEDRIK TARIGAN/JAWA POS)

JAKARTA-RADAR BOGOR Bank Indonesia (BI) terus mendorong peran ekonomi dan keuangan syariah untuk mendukung tercapainya pertumbuhan berkelanjutan (Sustainable Development Goals- SDGs). Potensi besar menjadi alasan bank sentral mendorong sektor tersebut.

“Potensi besar dimiliki oleh ekonomi dan keuangan syariah, mengingat prinsip-prinsipnya yang menekankan etika, keadilan, dan kesetaraan,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo di Nusa Dua, Bali, Minggu (14/10).

Perry mengungkapkan, ekonomi dan keuangan syariah saat ini telah merambah ke instrumen non komersial, sebut saja zakat, waqaf dan instrumen lainnya. “Instrumen-instrumen tersebut dapat berperan dalam mendukung berbagai aktivitas produktif, redistribusi kesejahteraan kepada masyarakat kurang mampu sekaligus mendukung pencapaian SDGs,” jelas dia.

Ia menambahkan, ekonomi dan keuangan syariah yang sehat harus didukung oleh struktur regulasi dan tata kelola yang efektif. Ketersediaan standar peraturan yang diterapkan secara efektif, dalam hal ini Waqf Core Principles dan Cash Waqf-Linked Sukuk, sangat penting dalam menciptakan praktik keuangan syariah secara global yang sehat serta mampu menumbuhkan kepercayaan publik.

Sementara itu, peran ekonomi dan keuangan syariah untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan dibahas pula dalam diskusi internasional bertema “Mainstreaming Islamic Finance into Global Initiatives: Another Formidable Pillars in Promoting SDGs”.

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo mengungkapkan, ada beberapa prinsip-prinsip khusus ekonomi dan keuangan syariah yang dapat mendukung pembangunan berkelanjutan. Pertama, menyediakan pembiayaan yang mendukung kegiatan ekonomi riil.

Kedua, bergantung pada pembagian laba dan rugi yang akan menggantikan penekanan dari kelayakan kredit peminjam dengan penciptaan nilai dan kelayakan ekonomi investasi sekaligus mencegah spekulasi. Ketiga, memfasilitasi redistribusi kesejahteraan dan peluang.

“Hal-hal tersebutlah yang dapat meningkatkan inklusi keuangan, mengurangi kesenjangan, dan mencapai kemakmuran. Ekonomi dan keuangan syariah pun dapat berfungsi sebagai pilar tangguh untuk mengatasi tantangan ekonomi nasional serta menghadapi inisiatif global dalam mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan,” kata dia.

Sekedar informasi, pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Indonesia menandai pertama kalinya topik ekonomi dan keuangan syariah dibahas sebagai salah satu agenda penting dunia. Hal ini menunjukkan keseriusan Indonesia untuk menjadi salah satu pusat utama pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di dunia.

(hap/JPC)