25 radar bogor

Slogan ‘Make Indonesia Great Again’ Disebut Plagiat, Ini Kata Prabowo

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

JAKARTA-RADAR BOGOR,Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dibanjiri kritik oleh kubu petahana soal pidatonya tentang ‘Make Indonesia Great Again’. Mantan Danjen Kopassus itu dianggap meniru slogan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Menanggapi hal itu, Prabowo membantah berbagai tudingan soal menjiplak gaya Trump. Jenderal berjuluk 08 menegaskan slogan seperti itu tak hanya untuk negara AS saja, melainkan negara lain.

“Nggak jiplak (Trump). alau bangsa lain mengatakan ‘Make America Great Again’ boleh. Kok kita nggak boleh?,” tegas Prabowo, usai menghadiri acara silaturahmi kebangsaan Pergerakan Indonesia Maju, di Jakarta, Jumat, (12/10).

Dalam kesempatan itu, Prabowo lantas bertanya balik kepada awak media mengenai cita-cita Indonesia menjadi negara yang lebih kuat. Sebab menurut mantan suami Titi Soeharto itu, slogan ‘Make Indonesia Great Again’ memiliki arti sendiri.

“Nggak mau Indonesia kuat? Kamu rendah diri Kau nggak bangga jadi orang Indonesia? Saya ingin bangsa saya kuat. Saya ingin rakyat saya tidak miskin,” tegasnya.

Sebelumnya, Prabowo menyebutkan kepemimpinan Amerika Serikat (AS) yang digawangi oleh Donald Trump telah mengambil sikap berani perang dagang melawan Tiongkok. Bahkan menurut Prabowo, negeri Abang Sam (AS) itu berani mengeluarkan tagline untuk melawan negeri tirai bambu tersebut.

“Begitu sekarang AS kalah bersaing dengan Tiongkok mereka menyatakan perang dagang, tidak ada free trade. Mereka mengatakan ‘Make America Great Again'” kata Prabowo dalam pidato sambutannya di dalam acara Rakernas LDII, Jakarta, Kamis (11/10).

Di sisi lain, Prabowo juga merasa heran mengapa pemimpin Indonesia tidak melakukan hal serupa. Di antaranya melakukan perlawanan terhadap intervensi asing.

“Kenapa kok (pemimpin) bangsa Indonesia tidak berani mengatakan, ‘Makes Indonesia Great Again’? Kenapa tidak ada pemimpin Indonesia yang berani mengatakan yang penting pekerjaan bagi rakyat Indonesia?” ungkapnya.

(aim/JPC)