25 radar bogor

Plaza dan Pasar Bogor Dibongkar, Ribuan Pedagang Direlokasi ke Tiga Pasar Ini

Area perparkiran depan Plaza Bogor yang disiapkan untuk proyek park and ride, program usulan prioritas di tahun ini.
Gedung Plaza Bogor yang akan ditata menjadi ruang terbuka hijau.

BOGOR – RADAR BOGOR, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan melakukan penataan kawasan Suryakencana. Di antaranya, Plaza Bogor dijadikan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Pasar Bogor menjadi Gedung Parkir.

Nah, terkait dengan rencana tersebut, ribuan pedagang di Plaza Bogor dan Pasar Bogor akan direlokasi ketiga pasar tradisional yang ada di kota hujan. Yakni, Pasar Sukasari, Jambu dua dan Teknik Umum (Tekum).

Direktur Operasional (Dirops) Perusahaan Daerah Pasar Pakuan Jaya (PD PPJ) Syuhairi Nasution mengatakan, pedagang yang sudah terdata sebanyak 420 di Plaza Bogor dan 1.200 di Pasar Bogor.

Rencananya, kata dia, Pasar Sukasari untuk menampung dagangan kering, Pasar Jambu Dua dan Pasar Tekum menampung dagangan basah.

“Konsep relokasi kami sesuai dengan program lama, memisahkan pedagang kering dan basah,” ujarnya kepada Radar Bogor, Kamis (11/10/2018).

Meski demikian, masih banyak pekerjaan PD PPJ untuk merealisasikan hal tersebut. Sebab, diantara ketiga pasar tersebut perlu dilakukan peningkatan dan pembangunan.

Pasar Sukasari, kata dia, saat ini sedang dilakukan perataan dan pembangunan untuk penampungan pedagang dari Jalan Suryakencana yang akan dibangun pedestrian.

Selain itu, ada 18 unit ruko dan Hak Guna Bangunan (HGB) yang berakhir di 2019. Setelah itu, akan dibangun mall kecil dan difungsikan untuk menampung pedagang kering. “Nanti kami tata, bangunan mall eks ruko akan terintegrasi dengan bangunan, jadi bukan semata pasar saja kedepannya,” kata dia.

Lalu, sambung dia, Pasar Jambu Dua saat ini masih terkendala oleh banjir yang kerap terjadi setiap tahunnya. Ditambah, rencana revitalisasi yang gagal lelang dua kali. Kemudian, pasar Tekum yang masih terkendala pengelolaannya meski telah mendapat mandat dari Walikota Bogor untuk mengambil alih.

“Masih banyak kendala untuk Tekum, tapi semua sedang dilakukan pengerjaan menghadapi relokasi,” pungkasnya. (gal/c)