25 radar bogor

Menteri PUPR Jajaki Pembangunan Jalan Baru Mengwitani-Singaraja

Forum lembaga keuangan dan BUMN di Bali. (Fedrik Tarigan/JawaPos.com)
Forum lembaga keuangan dan BUMN di Bali. (Fedrik Tarigan/JawaPos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR Skema pembiayaan infrastruktur melalui Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) terus berkembang dalam 10 tahun terakhir dan telah menunjukan manfaatnya dalam penyediaan infrastruktur mengejar ketertinggalan dari negara-negara tetangga.

Hal ini juga jadi bahasan penting pada penyelenggaraan IMF-World Bank Annual Meeting 2018 di Nusa Dua, Bali. Usai membuka Indonesia Investment Forum dengan tema ‘A New Paradigm in Infrastructure Financing’, Menteri Basuki melakukan kunjungan ke lokasi pembangunan jalan baru yang berada di ruas jalan Mengwitani-Singaraja.

Ruas ini merupakan akses menuju kawasan wisata Bedugul seperti Kebun Raya Eka Praya, Danau Beratan, Danau Buyan, Danau Tamblingan dan wisata Singaraja seperti Pantai Lovina.

“Sebagai destinasi wisata dunia, perbaikan kondisi jalan secara bertahap dilakukan Kementerian PUPR. Disamping itu kehadiran jalan baru ini akan meningkatkan konektivitas antara Bali bagian Selatan dan Utara. Dampaknya diharapkan ekonomi di Bali Utara bisa lebih berkembang sebagaiman Bali bagian Selatan,” kata Basuki.

Pembangunan jalan baru juga dibutuhkan untuk mendukung rencana pembangunan bandara baru di utara Bali. Kondisi eksisting ruas jalan ini dengan lebar bervariasi maksimum 7 meter dan banyak tikungan tajam dan tanjakan dengan tingkat kelandaian 8-12 persen.

Jalan yang diapit oleh lereng dan bukit curam tidak memungkinkan untuk dilakukan pelebaran sehingga dilakukan pembangunan jalan baru yang lebih aman dan nyaman dilintasi. Hal ini karena geometrik jalan baru memiliki tingkat kelandaian 8 persen dan menghilangkan tikungan tajam.

Lokasi pertama yang dikunjungi adalah seksi 3 & 4 yang saat ini masih dalam tahap pengadaan lahan oleh Pemerintah Kabupaten Buleleng. Trase jalan baru dengan panjang 1,9 Km sebagian akan berada disisi Danau Beratan dengan konstruksi layang sepanjang 210 meter.

Jalan baru akan memotong ruas jalan Mengwitani-Singaraja sehingga menghindarkan pengguna jalan dari titik-titik tikungan tajam dan tanjakan curam sepanjang 2,4 Km. Dengan demikian, kecepatan rata-rata kendaraan bisa meningkat dari semula 20 km per jam di jalan eksisting menjadi 40-60 km per jam di jalan baru.

Waktu tempuh juga lebih singkat dari semula 7 menit menjadi 2 menit. Konstruksi ditargetkan akan dimulai pada 2019 untuk seksi 3, dengan total biaya seksi 3 & 4 sebesar Rp 169,9 miliar.

Lokasi kedua yang dikunjungi yakni seksi 5 & 6 sepanjang 1,9 Km yang akan dimulai konstruksinya tahun 2018. Pembangunan jalan baru seksi 5 & 6 juga akan mempersingkat waktu tempuh dari 6 menit jalan menjadi 3 menit. Lelang sudah selesai dan akan dilakukan penandatangan kontrak minggu depan dengan nilai kontrak Rp 140,6 miliar.

Turut mendampingi Menteri Basuki, yakni Direktur Jalan Bebas Hambatan, Perkotaan dan Fasilitasi Jalan Daerah Hedy Rahadian, Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja, dan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII Jatim-Bali Ketut Darmawahana.

(uji/JPC)